Sunday 30 August 2015

Syafa'at

Syafa'at - Jumpa lagi di berbagi ilmu yang tak henti-hentinya share ilmu kepada rekan" semua, untuk share sebelumnya udah pada liat kan??? yang belum liat share sebelumnya mengenai Qishas dan Shirat. membahas mengenai share kali ini yang yaitu syafa'at.

Syafa'at - Ketika bencana pada situasi itu dirasa semakin berat oleh manusia, mereka mencari orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi yang dapat member syafaat supaya mereka segera memasuki tahap penghisaban dan lepas dari kesusahan dan kesengsaraan yang mereka alami.

Menurut bahasa syafa’at adalah penolong sedangkan menurut istilah ialah meminta dihapuskannya dosa dan kesalahan seseorang. Seorang yang diterima syafa’atnya dinamai musyaffa’ dan yang menerima syafa’at dikatakan musyaffi’.
Jadi maksud syafa’at adalah meminta pertolongan kepada orang yang dekat untuk memintakan kebebasan hukuman kepada yang berkuasa menjatuhkan hukuman.

Syafa’at ini,dibagi menjadi dua yaitu Syafa’at dunia dan Syafa’at akhirat.
Syafa’at didunia dengan maksud Rasulullah SAW memberikan syafa’atnya kepada semua orang mukmin didunia.
Syafa’at Rasulullah SAW. Di dunia sebagaimana firman Allah SWT ;
Artinya :
Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya[313] datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa : 64)

Dan Firman Allah SWT menjelaskan tentang syafa’at ;
Artinya :
“..... Maka ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.” ( QS. Ali ‘Imran : 159)

Segala do’a yang dilakukan untuk seseorang, baik dalam shalat jenazah atau lainnya semuanya dinamai syafa’at. Syafa’at seperti terdapat pada Nabi-nabi yang lain, malaikat-malaikat dan orang-orang yang beriman.

Syafa’at Nabi-nabi lain, seperti syafa’at Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Yusuf : 97-98 :
Artinya :
97. mereka berkata: "Wahai ayah Kami, mohonkanlah ampun bagi Kami terhadap dosa-dosa Kami, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".
98. Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Yusuf : 97-98)

Allah SWT berfirman tentang syafa’at malaikat diantaranya ;
Artinya :
dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Penyayang. ( QS.Asy-Syura : 5 )

sedangkan syafa’at orang mukmin, sebagaimana firman Allah SWT ;
Artinya :
"Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS.Al-Hasyr : 10)

Syafa’at Nabi Muhammad SAW, di hari kiamat ;

Syafa’at Nabi Muhammad SAW, pada hari kiamat, adalah salah satu dari keyakinan kita yang berhubungan dengan iman akan hari akhirat pula, ialah beriman bahwa di sana nanti Nabi Muhammad SAW, akan memberikan syafa’at kepada umatnya. Dan syafa’at itu kita mengimankannya berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya :
“Saya permulaan orang yang memberi syafa’at dan yang diterima syafa’atnya (HR.Muslim)

Nabi Muhammad SAW. Memberikan syafa’at, yaitu yang memohonkan kepada Allah SWT akan melekaskan urusan hisab dan itulah yang dinamai syafa’at kubra. Syafa’at yang lain seperti syafa’at terhadap mereka yang mesti masuk neraka, agar jangan jadi dimasukan atau terhadap mereka yang telah masuk neraka, agar dikeluarkan.

Adapun beberapa hadits yang menerangkan, bahwa isi makhsyar akan meminta syafa’at kepada Nabi di hari kiamat. Di antara hadits yang menerangkan demikian adalah hadits yang diberikan oleh Annas (Shahih Muslim I:84), dari Nabi Muhammad SAW. Sabdanya : “Allah SWT mengumpulkan manusia pada hari kiamat, maka tergeraklah hati mereka untuk meminta syafa’at, lalu mereka berkata : apakah tidak lebih baik kita meminta syafa’at kepada seseorang, agar ia meminta kepada Allah SWT melepaskan kita dari kesusahan yang berlarut-larut ditempat ini? Maka merekapun datang kepada Adam AS, mereka berkata kepadanya : Hai ayah segala manusia, Allah SWT telah menjadikan engkau dengan kekuasaanNya dan meniup pada engkau ruhNya dan menyuruh malaikat bersujud, maka Adam AS menjawab : saya tidak dapat memenuhi hajatmu ini, dan lalu ia menerangkan kesalahannya, kemudian Adam AS, berkata : Pergilah kamu kepada Nabi Nuh AS. Nabi Nuh AS juga menolak permintaan mereka dengan menyebut akan kesalahannya. Nabi Nuh AS menyuruh mereka pergi kepada Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS juga menolak serta menyebut permintaannya kepada Allah SWT, dan Nabi Ibrahim menyuruh mereka pergi kepada Nabi Musa AS. Nabi Musa AS menyuruh mereka pergi kepada Nabi Isa AS. Nabi Isa AS juga menolak, dan menyuruh kepada mereka untuk mendapati nabi Muhammad SAW. Mendengar permintaan itu, ia pun meminta izin akan memajukan permintaan. Setelah keizinan diperoleh, Nabi Muhammad SAW bersujud.”

Setelah beberapa lama bersujud, datanglah perintah Allah SWT menyuruh mengangkat kepalanya dan memohon. Nabi Muhammad SAW pun memohon, kemudian ditentukan mereka yang mendapat syafa’at itu, lalu memohon lagi sehingga empat kali. Setelah itu Nabi Muhammad SAW berkata : Tak ada lagi dalam neraka, kecuali mereka yang wajib kekal di dalamnya.” (HR.Muslim)

Tentang syafa’at, ada golongan yang menafikan (meniadakannya), adalah mereka berpendapat bahwa tidak sekali-kali membenarkan adanya syafa’at. Pendapat ini berdasarkan QS. Al-baqarah 48 ;
Artinya :
“Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.” (QS. Al-baqarah 48)

Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
Di samping itu juga, bahwa di akhirat nanti tidak ada jalan untuk tolong-menolong, sebab masing-masing harus menjalani pemeriksaan, bersama-sama dengan yang lainnya. Pada hari itu permohonan tidak akan diterima permintaan ampun atau taubat tidak ada artinya lagi, karena pintu taubat sudah tertutup, permintaan dibebaskan dosanya dengan tebusan (andaikata dapat menebus) pasti tidak akan berhasil, dan segala rupa pembelaan dengan maksud untuk membebaskan siksa neraka, tidak akan dapat dimajukan, kecuali dengan iman dan amalnya masing-masing.

Adapun golongan yang menggap adanya syafa’at, adalah menyatakan bahwa ayat 48 dalam surat al-baqarah ini, maksudnya ditujukan kepada Bani Israil (yahudi), maka lafadz “nafsun ‘an nafsin”, “nafsun = seorang” yang pertama maksudnya orang mu’min, sedang “nafsin= seorang lain”. Yang kedua maksudnya orang kafir. Dengan demikian orang kafir tidak akan dapat menerima syafa’at dari siapapun, sebagaimana firman Allah SWT;
Artinya :
 “Dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah” (QS.Al-Anbiya’:28)

Dalam ayat di atas menjelaskan Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir., syafa'at yang baik Ialah: Setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang Muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan. syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.

Setelah kita memahami soal syafa’at dari pendapat-pendapat para ulama dan umaro, maka akhirnya kita hanya dapat menyatakan bahwa syafa’at adalah merupakan suatu keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya yang dikehendakinya, sedangkan syafa’at tersebut tidak akan merubah ilmu dan irodah Allah SWT dari azalinya, dan mengenai hakekat dan caranya, Allah SWT sendiri yang lebih tahu lagi kuasa.

Begitulah kiranya mengenai Syafa'at, sekian trimakasih.

0 comments:

Post a Comment