Thursday 25 December 2014

Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu lainnya

Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu lainnya - Jumpa lagi di Berbagi Ilmu, kali ini mau berbagi ilmu tentang Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu lainnya. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan sebelumnya adalah Peranan Dalil dalam Ilmu Kalam. langsung saja kita menuju ke pembahasan kali ini, selamat membaca..!!!

Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu-ilmu lain

Ilmu kalam, filsafat dan Tasawuf mempunyai kemiripan objek kajian. Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah alam, manusia dan segala sesuatu yang ada. Sementara itu objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yaitu upaya upaya pendekatan kepada-Nya. Jadi, dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu tersebut membahas masalah yang berkaitan dengan ketuhanan.

Argumentasi filsafat (sebagaimana ilmu kalam) dibangun diatas dasar logika. Oleh karena itu, hasil kajiannya bersifat spekulatif (dugaan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, riset dan eksperimental). Kerelatifan hasil karya logika itu menyebabkan beragamnya kebenaran yang dihasilkannya.

Ilmu kalam, Filsafat maupun Tasawuf berurusan dengan hal yan sama yaitu ilmu kalam. Ilmu kalam dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya. Filsafat dengan wataknya sendiri, berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia (yang belum atau tidak dapat dijangkau oleh ilmu pengetahuan karena berada di luar atau diatas jangkauannya), atau tentang Tuhan. Sementara itu, Tasawuf dengan metodenya, berusaha menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan perjalanan spiritual menuju Tuhan.

Sedangkan perbedaan diantara ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinya. 

Ilmu kalam : a. Sebagai ilmu yang menggunakan logika (disamping argumentasi-argumentasi maqliyah).b. Berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama yang sangat tampak nilai-nilai apologinya. c.  Berisi keyakinan keyakinan agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional. d. Bermanfaat sebagai ilmu yang mengajak orang yang baru untuk megenal rasio sebagai upaya untuk mengenal Tuhan secara rasional. e.  Ilmu ini menggunakan metode dialektika (jadaliyah/ dialog keagamaan). f. Berkembang menjadi teologi rasional dan tradisional.
Filsafat : a. Sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. b. Menggunakan metode rasional. c. Berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep. d. Berperan sebagai ilmu yang mengajak kepada orang yang bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan ekosistemnya secara langsung. e. Berkembang menjadi sains dan filsafat sendiri. f.  Kebenaran yang dihasilkan ilmu filsafat : kebenaran korespomdensi, koherensi, dan fragmatik.
Tasawuf : a. Lebih menekankan rasa daripada rasio. b. Bersifat subyektif, yakni berkaitan dengan pengalaman. c. Kebenaran yang dihasilkan adalah kebenaran Hudhuri. d. Berperan sebagai ilmu yang memberi kepuasan kepada orang yang telah melepaskan rasionya secara bebas karena tidak memperoleh apa yang ingin dicarinya. 
e.  Berkembang menjadi tasawuf praktis dan teoritis.

Hubungan Ilmu Kalam dengan Tasawuf

Tasawuf adalah nama yang diberikan bagi mistisme dalam Islam, yang oleh para orientalis barat disebut dengan Sufism (sufisme).
Harun Nasution, Barmawi Umarie dan para ahli tasawuf umumnya mengemukakan bahwa tasawuf berasal dari kata shufi, maknanya orang yang suci atau diliputi kesucian.

Hamka menyebutkan bahwa tasawuf adalah membersihkan jiwa dari pengaruh benda atau alam, supaya dia mudah menuju kepada Tuhan.

Ilmu tasawuf adalah salah satu ilmu dasar dalam Islam, selain dari aqidah dan syari’at. Ilmu tasawuf mempelajari perilaku tabiat roh atau hati, yang baik (mahmudah) maupun yang buruk (mazmumah).

Ilmu Kalam berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf, Ilmu kalam dapat memberikan kontribusi kepada ilmu tasawuf, Dalam ilmu kalam di temukan pembahasan iman yang definisinya, kekufuran dan manifestasinya serta kemunafikan dan batasannya sedangkan Ilmu Tasawuf merupakan penyempurnaan ilmu tauhid (ilmu kalam),
Ilmu tasawuf berfungsi sebagai wawasan spiritual dalam pemahaman kalam, Ilmu tasawuf mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam perdebatan–perdebatan kalam, Dengan ilmu tasawuf, semua persoalan yang berada dalam kajian ilmu tauhid (ilmu kalam) terasa lebih bermakna, tidak kaku, tetapi lebih dinamis dan aplikatif, Amalan-amalan tasawuf mempunyai pengaruh yang besar dalam ketauhidan.

Adapun hubungan ilmu kalam dengan ilmu tasawuf dapat dilihat melalui hubungan konsep dasar iman, Islam, Ihsan. Dalam hadits sahih riwayat Abu Hurairah ra. Dijelaskan “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah SWT seakan-akan engkau melihat-Nya, dan sekiranya engkau tidak dapat melihat-Nya maka sungguh Dia melihatmu.” Hadits ini menjelaskan bahwa bangunan ilmu pengetahuan Islam adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, termasuk di dalamnya ilmu kalam, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Islam, diantaranya syari’at dan muamalah, dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ihsan yaitu tasawuf.

Kesimpulan hubungan ilmu kalam dengan tasawuf adalah sangat erat disebabkan bahwa bangunan ilmu pengetahuan Islam adalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, termasuk di dalamnya ilmu kalam, ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Islam, antara lain syariat dan muamalah, dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ihsan adalah ilmu tasawuf, sasarannya akhlak, budi pekerti, bathin yang bersih, bagaimana menghadapi………………..?
          

Hubungan antara Ilmu Kalam dengan Filsafat

Istilah filsafat dapat ditinjau dari dua segi yakni : segi semantic; berasal dari bahasa arab “falsafah” yang berasal dari bahasa yunani “philosophia” yang berarti ‘philos’= cinta, suka (loving) dan ‘sophia’= pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi “philosophia” berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta pada kebenaran.

Segi praktis; dilihat dari pengertian praktisnya filsafat berarti ‘alam fikiran’ atau ‘alam berfikir’. Berfilsafat artinya berfikir, namun tidak semua berfikir berarti berfilsafat.
Plato (427 sm- 347 sm) seorang filsuf Yunani mengatakan filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
Aristoteles (384-322sm) mengatakan, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda)

Al Farabi, filsuf muslim terbesar sebelum ibnu sina mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
Filsafat adalah ilmu istimewa yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa karena masalah-masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.

Filasafat adalah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. Metode yang digunakanpun metode rasional. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara mengembarakan atau mengelanakan akal budi secara radikal (mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal. Tidak merasa terikat dengan ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya sendiri yang bernama logika.

Ilmu kalam : a. Sebagai ilmu yang menggunakan logika (disamping argumentasi-argumentasi maqliyah).b. Berfungsi untuk mempertahankan keyakinan ajaran agama yang sangat tampak nilai-nilai apologinya. c.  Berisi keyakinan keyakinan agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional. d. Bermanfaat sebagai ilmu yang mengajak orang yang baru untuk megenal rasio sebagai upaya untuk mengenal Tuhan secara rasional. e.  Ilmu ini menggunakan metode dialektika (jadaliyah/ dialog keagamaan). f. Berkembang menjadi teologi rasional dan tradisional.

Filsafat : a. Sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional. b.Menggunakan metode rasional.c.Berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep. d. Berperan sebagai ilmu yang mengajak kepada orang yang mempunyai rasio secara prima untuk mengenal Tuhan secara lebih bebas melalui pengamatan dan kajian alam dan ekosistemnya secara langsung. e. Berkembang menjadi sains dan filsafat sendiri. f.  Kebenaran yang dihasilkan ilmu filsafat : kebenaran korespomdensi, koherensi, dan fragmatik.

Hubungan kedua ilmu sangat jelas dan saling mendukung. Filsafat sebagai ilmu yang membahas tentang ontologi (pengetahuan tentang wujud), aksiologi (pengetahuan tentang nilai) dan episemologi (pengetahuan tentang dasar-dasar ilmu pengetahuan) menggunakan logika dan nalar yang sama dengan logika di dalam ilmu kalam. Pada sisi yang lain, ilmu kalam memperbincangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan keesaan Allah, wujud Allah, Zat Allah. Sifat-sifat Allah, kehendak, perintah dan perbuatan Allah yang semuanya itu termasuk ke dalam lapangan pembahasan filsafat.

Hubungan Ilmu Kalam dengan  Tafsir Al Qur’an
Ilmu kalam tidak mungkin berdiri sendiri tanpa mengindahkan sumber sumber rujukan yang mendukung seperti kitab-kitab tafsir al-Qur’an dan ilmu-ilmu tafsir. Ketika mufasir menjelaskan ayat-ayat yang menyinggung persoalan aqidah, ia tidak dapat terlepas dari penalaran logika tentang keberadaan Allah SWT dan tentang keesaan-Nya. Contoh penafsiran terhadap ayat QS.al-Anbiyaa: 22;
Artinya : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.

Dalam karya tafsir seperti ; Tafsir Ibnu katsir, Tafsir al-Qurtubi, Tafsir al-Thabari, Tafsir al-Baghawi, Tafsir, al-Biqa’i, Tafsir al-Razi, Tafsir al-Khazin, Tafsir Jalalain, Tafsir Munir dll. Terdapat keterangan-keterangan yang banyak tentang keesaan Allah SWT yang dikupas berdasarkan pendekatan dalil-dalil aqli. Ini berarti bahwa para mufassir tetap menggunakan daya nalar atau logika seperti di dalam ilmu kalam. Bahkan kitab-kitab tafsir yang berorientasi pada metode penafsiran ilmiah (tafsir bil ilmi) seperti tafsir al-manar karya Muhammad Abduh menggunakan metode logika ilmu kalam dalam menafsirkan ayat-ayat tentang aqidah dan tentang hal-hal ghaib.

Demikian juga ketika para mufasir menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di dalam bumi dan di dalam tubuh manusia, sebagaimana termaktub dalam QS.Fussilat: 53
Artinya :  Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

Apabila dicermati berbagai tafsir dan takwil terhadap ayat tersebut diatas, akan menemukan sejumlah keterangan yang menegaskan hubungan yang kuat antara ilmu kalam dengan dalil-dalil logika serta tafsir al-qur’an yang ada.

Demikianlah Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu lainnya, mudah-mudahan bermanfaat, dapat menjadi refensi baru, dan tentunya menambah pengetahuan bagi kalian semua.. trimakasih kepada pengunjung setia Berbagi Ilmu,, 

Peranan Dalil dalam Ilmu Kalam

Peranan Dalil dalam Ilmu Kalam - Helo Jumpa lagi di Berbagi Ilmu, kali ini mau berbagi ilmu tentang Peranan Dalil dalam Ilmu Kalam. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan sebelumnya adalah Ruang Lingkup dan fungsi Ilmu Kalam. langsung saja ke pembahasan kali ini, selamat membaca..!!!

Peranan Dalil dalam Ilmu Kalam

Dalil adalah penunjuk. Secara istilah dalil adalah sesuatu yang digunakan untuk mengetahui sesuatu yang lain. Dalam ilmu mantiq dalil dibagi menjadi dua, yaitu dalil naqli dan dalil aqli (akal).

Dalil naqli adalah dalil yangbersumber pada  al Qur’an dan al Hadits.  Dalil-dalil yang berasal dari al Qur’an semuanya berstatus sebagai dalil yang Qath’i al wurud, artinya sudah diyakini merupakan wahyu Allah yang terpelihara dari campur tangan manusia. Akan tetapi dari segi pengertiannya ayat-ayat al Qur’an dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu qath’i ad dalalah dan zanni ad dalalah. Qath’i ad dalalah adalah yang pengertiannya dapat difahami langsung dari ayat-ayat itu sendiri dan tidak memerlukan penjelasan yang lain. Sedangkan yang dinamakan ayat zanni ad dalalah adalah ayat yang baru dapat difahami dengan bantuan ilmu-ilmu lain misalnya ilmu nahwu.

Dalil aqli adalah dalil-dalil yang diperoleh melalui penalaran akal (ijtihad). Ijtihad adakalanya dilakukan dengan membandingkan segi persamaan (illat) yang terdapat dalam satu perbuatan yang belum tentu ada ketentuan hukumnya dengan perbuatan lain yang sudah ada ketentuan hukumnya dalam dalil naqli (qias). Adakanya ijtihad dilakukan dengan memperhatikan ruh tasyri’ (jiwa atau semangat hukum), kemaslahatan umum dan sebagainya.

Peranan berfikir rasional hanya terikat pada dogma-dogma yang dengan tegas dan jelas disebut dalam Al Quran dan Hadist, yaitu ayat yang Qoth’i. serta memberikan kebebasan pada manusia dalam berbuat dan berkehendak serta mendirikan daya yang kuat kepada akal.

Sedangkan berfikir tradisional terikat pada dogma-dogma dan ayat-ayat yang mengandung arti dzanni disamping itu juga tidak memberikan kebebasan kepada manusia dalam berkehendak dan berbuat serta memberikan daya yang kecil kepada akal.

Adapun peranan dalil dalam ilmu kalam adalah sebagai berikut ;
1.   Dasar hukum untuk melaksanakan ibadah dan muamalah yang sesuai   dengan ajaran Islam.
2.  Memperkokoh keimanan terhadap Allah SWT sebagaimana firman Allah SWT ;

Artinya :  Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (QS.Al-Anbiya : 22)


3. Menjawab persoal-persoalan duniawi dan ukhrowi
Artinya :  Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS.Fussilat : 53)

Dapat disimpulkan dalam pembahasannya ilmu kalam memiliki beberapa sumber yaitu:
1. Al Qur’an
Sebagai sumber ilmu kalam, Al Qur’an banyak menyinggul hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, diantaranya adalah :
a. Q.S. Al Ikhlas [112]: 3-4. Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diberanakkan, serta tidak sesuatupun di dunia ini yang menyamai-Nya.
b. Q.S. Asy Syura [42]: 7. Ayat ini menjelaskan bahwa Tuhan tidak menyerupai apapun di dunia ini. Ia Maha mendengar dan Maha Mengetahui.
c. Q.S Al Furqon [25]: 59. Ayat ini menjelaskan bahwa Tuhan yang Maha Penyanyang bertahta diatas “Arsy”. Ia menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antaranya.
d. Q.S. Al Fath [48]: 10. Ayat ini menunjukkan Tuhan memiliki “tangan” yang selalu berada diatas tangan orang-orang yang melakukan sesuatu selama mereka berpegang teguh pada ajaran Allah.
e. Q.S. An Nisa [4]: 125. Ayat ini menerangkan bahwa Tuhan menueunkan aturan berupa agama. Seseorang akan dikatakan telah melaksanakan aturan agama apabila melaksanakannya dengan ikhlas karena Allah.
f. Q.S. Ali Imran [3]: 83. Ayat ini menjelasakan bahwa Tuhan adalah tempat kembali segala sesuatu, baik secara terpaksa maupun secara sadar.
g. Q.S. Al Anbiya [21]: 92. Ayat ini menjelaskan bahwa manusia dalam berbagai suku, ras atau etnis dan agama apapun adalah umat Tuhan yang satu. Oleh karena itu, semua umat dalam kondisi dan situasi apapun harus mengarahkan pengabdiannya hanya kepada-Nya,
h. Q.S. Al Hajj [22]: 78. Ayat ini menjelaskan bahwa seseorang yang ingin melakukan suatu kegiatan yang sungguh-sungguh akan dikatakan sebagai “jihad” apabila dilakukannya hanya karena Allah SWT semata.
Ayat-ayat diatas berkaitan dengan dzat, sifat, asma, perbuatan, tuntuna dan hal-hal lain yang berkaitan dengan eksistensi Tuhan. Hanya saja, penjelasan rincinya tidak ditemukan. Oleh sebab itu para ahli berbeda pendapat dalam menginterpretasikan, yang pada gilirannya menjadi sebuah ilmu yang dikenak dengan istilah ilmu kalam

2.Al Hadits
Hadits Nabi SAW pun banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu kalam. Keberadaan hadits Nabi yang berkaitan dengan perpecahan umat, pada dasarnya merupakan prediksi Nabi dengan melihat yang tersimpan dalam hati para sahabat. Oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa hadits-hadits seperti itu lebih dimaksudkan sebagai peringatan bagi para sahabat dan umat Nabi tentang bahayanya perpecahan dan pentingnya persatuan.

3.Pemikiran Manusia
Pemikiran manusia dalam hal ini, baik dalam pemikiran umat Islam sendiri atau pemikiran yang berasal dari luar umat Islam. Keharusan untuk menggunakan rasio ternyata mendapat pijakan dari beberapa ayat Al Qur’an, diantaranya :
Artinya : “Maka  tidakkah mereka menghayati Al Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci.” ( Q.S. Muhammad [47]: 24 )

Bentuk kongkrit penggunaan pemikiran Islam sebagai sumber ilmu kalam adalah ijtihad yang dilakukan oleh para mutakallimin dalam persoalan-persoalan tertentu yang tidak ada penjelasannya dalam Al Qur’an dan Hadits, misalnya persoalan manzilah bainal manzilatain ( posisi diantara dua posisi ) di kalangan mu’tazilah. Persoalan ma’shum dan bada di kalangan Syi’ah dan persoalan kasab pada kalangan Asy’ariyah.

Adapun sumber ilmu kalam berupa pemikiran yang berasal dari luar Islam dapat diklasifikasikan dalam dua kategori. Pertama, pemikiran non muslim yang telah menjadi peradaban lalu ditransfer atau di asimilasikan dengan pemikiran umat Islam. Proses transfer dan asimilasi ini dapat dimaklumi karena sebelum Islam masuk dan berkembang, dunia Arab atau timur tengah adalah suatu wilayah tempat diturunkannya agama-agama samawi lainnya.

Kedua, berupa pemikiran-pemikiran nonmuslim yang bersifat akademis, seperti filsafat (terutama dari yunani), sejarah dan sains.

4.Insting
Secara instingtif, manusia selalu ingin bertuhan. Oleh sebab itu kepercayaan adanya tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama.

itulah pembahasan mengenai Peranan Dalil dalam Ilmu Kalam, mudah-mudahan bermanfaat, dapat menjadi refensi baru, dan tentunya menambah pengetahuan bagi kalian semua.. trimakasih kepada pengunjung setia Berbagi Ilmu,, 

Ruang Lingkup dan Fungsi Ilmu Kalam

Ruang Lingkup Ilmu Kalam - Jumpa lagi di Berbagi Ilmu, yang kali ini mau berbagi ilmu tentang Ruang Lingkup Ilmu Kalam. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan sebelumnya adalah adalah Nama-nama Ilmu Kalam dan Sebabnya. oke langsung ke pembahasan kali ini, selamat membaca..!!!

Ruang Lingkup Ilmu Kalam

Ilmu Kalam bertolak pada rukun iman yang harus diyakini oleh setiap muslim agar memperoleh kebahagian dan keselamatan di dunia dan akhirat, dalam hal untuk mengetahui ilmu kalam secara jelas maka diuraikan ruang lingkup ilmu kalam sebagai berikut.
Menurut Hasan al-Banna, ruang lingkup Ilmu Kalam sebagai berikut :
     
1. Ilahiyyat adalah suatu pembahasan tentang segala yang berhubungan dengan Allah diantaranya : wujud Allah SWT, asma dan sifat. Af’al (perbuatan) Allah SWT.
2. Nubuwat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah SWT, mukjizat, kema’suman (kesucian) para nabi dari dosa dan lain sebagainya.
3. Rohaniyyat, adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik (abstrak) seperti malaikat, jin, iblis, setan, roh dll
4. Sam’iyyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i (dalil naqli berupa al-Qur’an dan as-Sunnah) seperti : alam bariyah, akhirat, azab kubur,. Tanda-tanda kiamat, surga, neraka, mizan dll

Pendapat yang lain, tentang Ruang lingkup tentang pembahasan ilmu kalam adalah sebagai berikut;
a. Hal- hal yang berkaitan dengan Allah SWT, antara lain; tentang dzatNya, sifat-sifat-Nya, kekuasaan-Nya, kehendak-Nya, perintah-Nya dan qada qadar.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A’raaf : 54

yang artinya : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.        (QS. Al-A’raaf : 54)


b. Hal-hal yang berhubungan dengan kenabian atau kerasulan sebagai pembawa risalah kepada manusia, seperti ; malaikat, nabi, rasul, dan beberapa kitab suci.
c. Hal-hal yang berkaitan dengan hari akhirat seperti; surga, neraka, yaumul ba’ts, yaumul mizan dll

Kesimpulan ruang lingkup Ilmu Kalam diantaranya ; membahas tentang segala yang berhubungan dengan Allah SWT, Nabi-nabi danRasul, alam ghoib, serta segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat dalil naqli yaitu qur’an dan hadits.

Fungsi Ilmu Kalam

Kebenaran Islam bukan dipahami secara dogmatif ( diterima apa adanya) akan tetapi juga dengan cara rasional. Dalam hal ini fungsi Ilmu Kalam sebagai berikut ;
a. Memperkokoh norma ajaran Islam yaitu Iman sebagai landasan aqidah, Islam sebagai perwujudan syari’at islamiyah, (Ibadah dan muamalah), Ihsan sebagai aktualisasi akhlak
b. Memberi jawaban atas permasalahan-permasalahan tentang penyimpangan teologis agama lain yang dapat merusak aqidah umat Islam.
c. Menguatkan landasan keimanan umat Islam melalui pendekatan filosofis dan logis, sehingga kebenaran Islam tidak saja …………..
d. Untuk mengetahui persoalan-persoalan hakikat aqidah yang fundamental yang dihadapi umat Islam.
e. Untuk menyelesaikan problematika umat dalam kontroversi pemikiran dalam aqidah Islam berbagai golongan-golongan Islam.
f. Untuk menjelaskan aqidah atau keimanan dalam Islam secara tepat dan benar
g. Membeberkan sekuat tenaga akidah islamiyah sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan Al Sunnah
h. Untuk mengetahui tentang adanya Allah SWT dan kodratNya untuk mengutus para rasul, tentang ilmu-Nya.
i. Untuk mengatasi paham dan pengertian manusia yang berakal dalam golongan-golongan Islam
j. Untuk menumbuhkan tauhid dengan dihadirkan dalil akal sebagai argumentasi yang mudah dicerna manusia.

Kesimpulan dari fungsi ilmu kalam adalah dapat menjadi landasan berdiri dengan tegaknya syari’ah Islam, dapat menimbulkan rasa malu berbuat jahat dan malu untuk berbuat tidak baik, menimbulkan rasa tanggungjawab moral, keberanian dalam menegakkan kebenaran, perasaan tidak takut mati dan tidak takut jatuh miskin, dan menimbulkan ketenangan jiwa.

Fungsi Ilmu Kalam adalah menegaskan bahwa ilmu kalam merupakan penguat landasan bangunan aqidah Islamiyah, pemelihara keyakinan dari kelemahan nalar dan logika, memperkuat sistem ajaran Islam yang komprehensif, dan penjaga dari penyimpangan teologis akibat akulturasi budaya dengan keyakinan agama.


itulah Ruang Lingkup Ilmu Kalam yang Berbagi Ilmu berikan,, mudah-mudahan bermanfaat, dapat menjadi refensi baru, dan tentunya menambah pengetahuan bagi kalian semua.. trimakasih kepada pengunjung setia Berbagi Ilmu,,



Nama-nama Ilmu Kalam dan Sebabnya

Nama-nama Ilmu Kalam dan Sebabnya - hai, Jumpa lagi di Berbagi Ilmu, yang pastinya selalu berbagi ilmu, dan kali ini mau berbagi ilmu tentang Nama-nama Ilmu Kalam dan Sebabnya. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan sebelumnya adalah Pengertian Ilmu Kalam. oke mari kita langsung ke pembahasan kali ini, selamat membaca..!!!


Nama-nama Ilmu Kalam dan sebabnya

a. Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid digunakan pula untuk nama dari ilmu yang membahas keimanan dalam Islam.
Dinamai dengan ilmu tauhid disebabkan dilihat dari segi tujuannya, yaitu menetapkan keesaan Allah dari segi zat, sifat dan perbuatannya. 
Ilmu kalam disebut Ilmu Tauhid, disebabkan sebagian besar materi pembahasan ilmu kalam adalah materi-materi yang sama dibahas di dalam ilmu tauhid yaitu keyakinan atau aqidah, pokok bahasannya mengfokuskan kepada ke-esaan Alloh baik zat maupun perbuatanNya.
Sedangkan perbedaannya, apabila ilmu tauhid membahas aqidah Islam melalui pendekatan penafsiran dalil-dalil naqli sedangkan ilmu kalam berdasarkan dalil-dalil aqli (rasional).
Dasar ilmu tauhid termaktub QS.al-Ikhlas
yang artinya :
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS.al-Ikhlas: 1-4)

b. Ushuluddin
Ilmu kalam dinamai pula ilmu ushuluddin, dilihat dari segi kandungan yang dibicarakan dalam ilmu ini adalah mengenai keyakinan atau keimanan yang mana hal ini merupakan hal yang dianggap dasar struktur ajaran Islam. Dalam membahas masalah ini dikemukakan dalil-dalil baik yang berasal dari al-Qur’an dan al-Sunnah. 

Dan pokok-pokok kepercayaan terpenting yang menjadi pembahasannya adalah ketauhidan termaktub pada QS.al-A’raaf: 54
Artinya :  Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS.al-A’raaf: 54)

Pembahasan tentang kenabian, Allah berfirman dalam QS. Isra’: 94 

yang artinya : dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali Perkataan mereka: "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasuI?"
(QS. Isra’: 94)

Dan pembahasannya tentang kepercayaan pada akhirat.Termaktub pada QS. Al-Anbiya : 104 
Artinya :  (yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya. (QS. Al-Anbiya : 104)

Tujuan ilmu usuludin adalah untuk memurnikan keesaan Allah. Ilmu ini menempati kedudukan yang sangat penting diantara ilmu-ilmu keislaman lainnya. Hal itu disebabkan objek kajiannya adalah kepercayaan-kepercayaan pokok dalam Islam.

c.‘Aqaid

Ilmu Kalam juga disebut ilmu aqaid, Kata ‘Aqaid adalah bentuk     jamak dari aqidah yang berarti ikatan sebagaimana telah dijelaskan. Ilmu yang dinamai ilmu aqidah karena sasaran yang utama dari ilmu ini adalah berupaya semaksimal mungkin untuk meyakinkan dan meng’itiqadkan tentang adanya Allah, baik dari segi zat, sifat maupun perbuatan-Nya, sehingga akidah dan keyakinan tersebut benar-benar terhujam dalam hati sanubari secara kokoh dan kemudian mendasari setiap amal perbuatan atau tingkah laku sehari-hari.
Dalil naqli tentang aqidah termaktub pada QS. Al-Anbiya:22
Artinya : Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (QS. Al-Anbiya:22)


nah itulah kiranya Nama-nama Ilmu Kalam dan Sebabnya yang dapat Berbagi Ilmu berikan, mudah-mudahan bermanfaat, dapat menjadi refensi baru, dan tentunya menambah pengetahuan bagi kalian semua.. trimakasih kepada pengunjung setia Berbagi Ilmu,, 


Pengertian Ilmu Kalam

Pengertian Ilmu Kalam - Selamat malam, selamat berjumpa di Berbagi Ilmu, yang kali ini mau update terbaru tentang Pengertian Ilmu Kalam. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan sebelumnya adalah Persoalan Keimanan. oke kalo begitu kita langsung saja menuju ke pembahasan kali ini, selamat membaca..!!!


Pengertian Ilmu Kalam

Kalam secara lughowiyah adalah Pembicaraan. Istilah ini merujuk pada system pemikiran spekulatif yang berfungsi untuk mempertahankan Islam dan tradisi keislamanan dari ancaman maupun tantangan dari luar. Para pendukungnya disebut mutakallimin yang merupakan orang-orang yang menjadi dogma atau personal-persoalan teologis controversial sebagai topic diskusi dan wacana dialektik, dengan menawarkan bukti-bukti spekulatif untuk mempertahankan pendirian mereka.
Persoalan-persoalan teologis itu antara lain menyangkut dasar-dasar keimanan. Dalam Islam ada dua macam kewajiban yang dipercayai umat, yaitu kewajiban jasmani dan kewajiban hati. Kewajiban jasmani meliputi hal-hal yang berkaitan dengan ubudiyah ( ibadah-ibadah formal) seperti sholat, puasa, zakat, haji. Adapun kewajiban hati yang berkenaan dengan system kepercayaan (iman) yang meliputi sifat-sifat dan dzat Tuhan ( Malaikat, nabi-nabi, kitab suci, kiamat, surga, pahala dan siksa, serta masalah takdir.
 Semua butir kepercayaan ini perlu didiskusikan dan dipertahankan dengan bantuan argument-argumen rasional.

Maksud kalam berarti pembicaraan pemikiran tentang ubudiyah dan muamalah untuk mempertahankan Islam dan tradisi keislaman dari ancaman maupun tantangan dari luar.

Menurut Al Farabi “Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang membahas tentang dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berdasarkan doktrin Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu Ketuhanan secara filosofis.”

Menurut Ibnu Khaldun “Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imami yang diperkuat dalil-dalil rasional.”
Ibnu khaldun menerangkan bahwa ilmu kalam ialah yang member alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunnah.

Dari beberapa keterangan diatas bisa disimpulkan bahwa ilmu kalam yaitu ilmu yang membahas berbagai masalah ketuhanan dengan menggunakan argumentasi
         
Musthafa Abdul Raziq“berpendapat bahwa Ilmu Kalam yang berkaitan dengan akidah imam ini sesungguhnya dibangun diatas argumentasi –argumentasi rasional atau ilmu yang berkaitan dengan akidah imam ini bertolak atas bantuan nalar.

Ada beberapa alasan mengapa ilmu ini disebut ilmu kalam antara lain:
1. Membicarakan masalah tentang firman atau kalam Alloh dan non azalinya Qur’an
2. Dalil-dali yang digunakan mutakalimin adalah pikiran. Dalam hal ini nampak jelas dalam pembicaraan-pembicaraan para mutakalimin, Para ahli ilmu kalam terkadang tidak langsung kembali kepada dalil naqli(Qur’an Hadits) kecuali sesudah menetapkan kebenaran pokok persoalan tersebut.
3. Kalau dicermati cara pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama hampir sama dengan logika dalam filsafat, hanya karena dalam pembuktian soal-soal agama ini dinamakan ilmu kalam untuk membedakan dengan logika dalam filsafat.

Menurut Ibnu Kholdun,ilmu kalam berpijak dari rukun iman yang harus dipercayai oleh setiap muslim agar memperoleh keselamatan dunia akhirat. Rukun iman yang utama ini perlu dibuktikan secara rasional. Bukti-bukti itu ditemukan dalam al’quran, hadits-hadits hati dan sumber-sumber lainnya. Namun kemudian muncul perbedaan pendapat menyangkut ayat-ayat mutasyabihat(ayat-ayat yang megandung banyak pengertian) Maka argument  logikapun ditambahkan.

itulah Pengertian Ilmu kalam yang Berbagi Ilmu berikan, mudah-mudahan bermanfaat, dapat menjadi refensi baru, dan tentunya menambah pengetahuan bagi kalian semua.. trimakasih kepada pengunjung setia Berbagi Ilmu,, 


Kisah Imam Mahdi dan Hikmahnya

Kisah Imam Mahdi dan Hikmahnya -  oke Jumpa lagi di Berbagi Ilmu, kali ini mau update terbaru tentang Kisah Imam Mahdi dan hikmahnya. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan kemarin adalah Kisah Ya'juj dan Ma'juj dan hikmahnya. oke kita langsung saja ke pembahasan kali ini, selamat membaca..!!!

Kisah Imam Mahdi dan hikmahnya

Al mahdi dalam bahasa arab berarti orang yang mendapat petunjuk. Sedangkan dalam studi teologi Islam dimaknai sebagai manusia pilihan yang mendapatkan petunjuk dari Allah dan seorang pemimpin akhir zaman yang memperbaharui dan mengajak seluruh manusia kembali pada zaman yang benar.

Imam Mahdi (Muhammad Al Mahdi) Mehdi; seseorang yang memandu, adalah seorang muslim muda yang akan dipilih Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.

Dalam hadits Abu Dawud Attirnidzi meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad bersabda:”Seandainya bumi ini tinggal satu hari saja maka Alloh akan memanjangkan hari itu sehingga di bangkitkan seorang lelaki dari kalangan umat ku dari kalangan ahlul baitku, Namnaya sama dengan namaku,akan memnuhi bumi ini dengan keadilan sebagaimana bumi ini telah di penuhi dengan kezaliman.

Dalam hadits lain Rasululloh bersabda : “ Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku dan nama bapaknya sama dengan bapakku ( Muhammad bin Abdullah ). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia ( bumi ) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezaliman dan kesemena menaan. Diwaktu itu langit tidak akan menahan setetespun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikitpun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersamamu selama 7 tahun, atau 8 tahun atau 9 tahun”. ( HR. Thabrani ) 

Dari Khuzaefah bahwa Rosululloh SAW bersabda:”Al-mahdi itu adalah seorang laki-laki dari anak keturunanku warna kulitnya warna Arab, postur tubuhnya tubuh orang Israel, Pada pipi sebelah kanan ada tahi lalat seakan-akan dia seperti bintang bercahaya. Ia memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana dipenuhinya bumi itu oleh kecurangan. Pengikut bumi dan langit,burung di udara merasa senang pada kepemimpinannya.(HR Rauyani dan Abu Nu’ain)

Dalam Al Qur’an terdapat ayat-ayat yang membahas tentang peristiwa dan kejadian yang akan terjadi pada akhir zaman serta hubungannya dengan sosok imam Mahdi. Diantaranya :

“Dan sesungguhnya, kami telah menuliskan dalam Zabur setelah zikir bahwa dunia akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang sholeh”. (QS. Al Anbiya [21]: 105) 

Syaikh Abu Mansyur Thabrisi mengatakan bahwa ayat ini berkaitan dengan hadits yang menjelaskan bahwa jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali tinggal satu hari maka Allah akan memanjangkan hari tersebut sehingga orang yang sholeh dari keturunan Muhammad saw bangkit dan memenuhi dunia dengan keadilan. Seseorang yang sholeh ini diyakini sebagai Al Mahdi.

Sisa (keuntungan) dari Allah[734] adalah lebih baik bagimu jika kamu orang-orang yang beriman. dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu.(QS. Hud [11]: 86)

Menurut imam Ja’far Ash-Shiddiq, yang dimaksud dengan simpanan Tuhan adalah Imam mahdi yang kemunculannya dirahasiakan Allah

“Ketahuilah, sesungguhnya Allah swt akan menghidupkan kembali buminya yang telah mati. Sungguh kami telah menjelaskan kepada kalian tanda-tanda (Kami) supaya kalian berfikir”. (QS al Haddid [57]: 17)

Maksud ayat ini menurut Ja’far Ash-Shadiq, Allah menghidupkan kembali bumi-Nya dengan perantara keadilan yang disebarluaskan Imam Mahdi setelah sebelumnya bumi mati akibat kezaliman dan kesesatan.

Kaum Muslim sunni meyakini bahwa imam mahdi merupakan sosok manusia saleh yang bernama Muhammad bin Abdullah. Mereka berpedoman pada hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu dawud dan At Tirmidzi bahwa Nabi saw bersabda : “Seandainya bumi ini tinggal satu hari saja maka Allah akan memanjangkan hari itu sehingga dibangkitkan seorang laki-laki dari kalangan umatku, dari kalangan ahli baithku namanya sama dengan namaku, akan memenuhi bumi ini dengan keadilan sebagaimana bumi ini telah dipenuhi dengan kezaliman”.

Dalam hadits lain Nabi saw bersabda : “Tidak akan terjadi kiamat sehingga bangsa Arab diperintah oleh seorang laki-laki dari keluargaku (Ahlibaiti) yang namanya sama dengan namaku”. (HR. Athabrani, At Tirmidzi dan Ibnu Hibban)   

Perihal kapan akan muncul di muka bumi, kaum muslim sunni berbeda pendapat sehingga melahirkan tafsir yang bermacam-macam. Ada yang memahaminya bukan sebagai sosok yang nyata dalam wujud manusia, tetapi mereka mendapat petunjuk untuk memperbaharui pemahaman umat Islam. Namun, pendapat yang dominan adalah Al mahdi itu merupakan manusia pilihan Allah dan umat Islam wajib menanti kehadirannya.
Kelahiran beliau adalah sebuah realita yang tidak dapat dipungkiri. Banyak sekali bukti historis dan tekstual yang menegaskan hal itu. Imam Ja'far ash-Shadiq as berkata: “Tidak akan meninggal dunia salah seorang dari kami kecuali ia akan meninggalkan seseorang yang akan meneruskan missinya, berjalan di atas sunnahnya dan melanjutkan dakwahnya.

dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.  (QS. Al-Isrâ`: 81).

Kaum Muslim Syiah memiliki pendapat yang  berbeda, mereka meyakini sosok Imam Mahdi berbeda beda sesuai dengan aliran yang mereka anut, karena dalam Syiah memiliki banyak aliran. Faham imamiyah mereka meyakini bahwa sosok Imam Mahdi adalah salah satu dari Imam mereka.

Ciri-ciri Imam Mahdi

Tidak ada seorangpun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya, kecuali Rasululloh saw sebaba Rosululloh di bimbing oleh wahyu. Oleh karena itu, tempat terbaik untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang Rosululloh katakana dalam hadits-haditsnya. Diantaranya :
Rosululloh saw telah bersabda :

“Al Mahdi berasal dari umatku, berkening besar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezaliman dan kesemena menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun”. (HR. Abu Dawud dan Al Hakim)
“Al Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku”. (HR. Abu Dawud, {bnu Majah dan Al Hakim)

Kemunculan Imam Mahdi

Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengishlahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadits :

“Al Mahdi berasal dari umatku, yang akan di ishlah oleh Allah dalam suatu malam”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Murtadha Muthahhari menerangkan bahwa kemunculan Imam Mahdi ditandai dengan lahirnya dua golongan; penindas (mustakbarin) dan tertindas (mustadh’afin). Masyarakat hanya diisi oleh dua kelompok ini. Sang penindas dengan menggunakan kekuatan uang, jabatan dan pengaruh merampas tenaga orang-orang kecil tanpa memperhatikan hak-haknya. Sitertindas tidak berani menagih janji dan hanya bisa diam  ketika diperlakukan tidak adil. Pendapat lain mengatakan, Imam Mahdi akan muncul ketika orang saleh menjadi sangat saleh dan orang jahat menjadi sangat jahat. 
Kehadiran Imam Mahdi menjadi tanda perwujudan tegaknya keadilan secara menyeluruh di Dunia. Dalam kitab Ghaibah Nu’mani dan Bihar Al-Anwar di sebutkan ada Sembilan hal yang di tegakan Imam Mahdi yaitu:
1. Menegakan keadilan dan para penentangnya akan di hadapi dengan keras dan tidak di beri kesempatan berbuat curang.
2. Meningkatkan perkembangan intelektual,spiritual dan keimanan.
3. Mewujudkan persatuan dan solidaritas di tengah umat islam.
4. Keselamatan jasmani dan rohani dirasakana umat Islam.
5. Kebaikan dan berkah yang melimpah memenuhi umat Islam.
6. Kemiskinan akan lenyap karena keberkahan dan kekayaan bumi di bagikan merata pada penduduk bumi.
7. Kemenangan Islam tercapai dan kekafiran Lenyap.
8. Tercapainya solidaritas umum.
9. Tersebarnya Ilmu pengetahuan dan terbukanya semua rahasia ilmu pengetahuan.

Kepemimpinan Imam Mahdi

Dalam hadits disebutkan bahwa Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Sesama kepemimpinanannya Imam Mahdi akan membawa kaun Muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang dibawah kekuasaannya.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi akan membuat raja kezaliman (Dajjal), sehingga Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi dan pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah akan menurunkan Nabi Isa as, yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa as akan bersama sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak Nabi Isa di pintu Lud dalam kompleks Al Aqsha. 

Hikmah lahirnya Imam Mahdi
Hikmah lahirnya / diturunkannya Imam Mahdi diantaranya adalah :
1. Petunjuk kepada manusia untuk memperdalam pengetahuan dan keyakinan tentang Imam Mahdi
2. Peringatan kepada manusia agar meneruskan perjuangan dan dakwah
3. Mentauladani kisah-kisah para nabi-nabi adalah sunatullah
4. Menguatkan keikhlasan dalam berbagai bentuk aplikasi 
5. Peringatan kepada manusia untuk membenahi diri untuk tetap berada di jalan yang di ridhoi Allah.


begitulah kiranya Kisah Imam Mahdi dan hikmahnya yang dapat Berbagi Ilmu berikan, mudah-mudahan bermanfaat, dapat menjadi refensi baru, dan tentunya menambah pengetahuan bagi kalian semua.. trimakasih kepada pengunjung setia Berbagi Ilmu,, 

Kisah Ya'juj dan Ma'juj dan Hikmahnya

Kisah Ya'juj dan Ma'juj dan Hikmahnya - Selamat datang, jumpa lagi di Berbagi Ilmu, kali ini mau update terbaru tentang Kisah Ya'juj dan Ma'juj dan Hikmahnya. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan sebelumnya adalah Turunnya Nabi Isa dan Hikmahnya. oke langsung saja pembahasan kali ini, selamat membaca..!!!

Kisah Ya’juj dan Ma’juj dan Hikmahnya

Salah satu tanda-tanda kiamat adalah munculnya Ya’juj dan Ma’juj, sekelompok manusia yang dikisahkan suka merusak, berperang dan menghancurkan umat manusia lainnya.

Kisah tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, kitab kejadian umat Kristen dan kitab suci umat Islam Al Qur’an. Mengenai sekelompok Ya’juj dan Ma’juj dalam tradisi religious digambarkan dalam istilah ambigu ( tidak jelas ). Ada yang menyebutnya sebagai bentuk manusia, makhluk berbentuk raksasa, suatu bangsa atau negeri. Ya’juj dan Ma’juj juga muncul dalam banyak mitos dan cerita rakyat dibanyak Negara.

Kata Ya’juj dan Ma’juj pula berasal dari kata “ajja” atau “ajij” dalam wazan Yaf’ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus Lisanul-’Arab. Ya’juj wa-Ma’juj dapat pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, karena kehebatan gerakannya.

Para Ahli bahasa berbeda pendapat tetntang asal kata ya’juz dan ma’juz ini. Namun,pendapat yang di anggap mendekati fakta adalah ya’juz dan ma’juz berasal dari bahsa asing atau non Arab karena kaum ya’juz dan ma’juz ini sudah ada sebelum peradaban arab lahir dan sebelum diletakannya tata bahasa arab.

Pendapat lain mengatakan, saat menjelang wafat, Nabi Nuh a.s memanggil anak-anaknya untuk menghadap beliau. Maka Sam a.s segera datang menemuinya, namun kedua saudaranya tidak muncul yaitu Ham dan Yafits. Akibat dari ketidakpatuhan Ham dan Yafits, Allah kemudian menurunkan ganjaran kepada mereka. Yafits yang tidak datang karena lebih memilih berdua dengan istrinya (berhubungan suami istri) kemudian melahirkan anak bernama Sannaf. Kelak kemudian Sannaf menurunkan anak yang ganjil. Ketika dilahirkan, keluar sekaligus anak-anak dalam wujud kurang sempurna. Selain itu ukuran besar dan bobot masing-masing juga berbeda, ada yang fisiknya besar sedangkan lainnya kecil. Untuk selanjutnya yang besar kemudian terus tumbuh hingga melebihi ukuran normal (raksasa), sebaliknya yang bertubuh kecil terus kecil seperti liliput. Mereka kemudian dikenal sebagai Ya’juj dan Ma’juj. 

Selain wujudnya yang ganjil, Ya’juj dan Ma’juj mempunyai nafsu makan yang melebihi normal. Padahal bilamana mereka makan tumbuhan tertentu maka tumbuhan itu akan berhenti tumbuh sampai kemudian mati. Demikian pula bila minum air dari suatu tempat makaairnya tidak akan bertambah lagi. Sehingga banyak sumber-sumber air dan sungai menjadi kering karenanya. Masyarakat di sekitar mereka pun harus menanggung dampaknya yaitu krisis pangan dan air. 

Karena interaksi sosial yang tidak kondusif akibat masalah yang dibawa oleh Ya’juj dan Ma’juj ini maka mereka kemudian cenderung mengisolasi diri di suatu celah gunung di tengah-tengah komunitas induk bangsa-bangsa keturunan Yafits lainnya, yang antara lain meliputi bangsa: Armenia, Rusia/Slavia, Romawi dan Turk di wilayah-wilayah luas seputar Laut Hitam. Namun bilamana mereka membutuhkan makan dan minum, akan keluar secara serentak bersama-sama ke daerah-daerah sekitarnya yang masih belum tersentuh oleh mereka sebelumnya. Karena kondisi fisiknya, mereka mampu menempuh perjalanan jauh dalam waktu relatif lebih pendek dibandingkan oleh manusia normal. Bagi golongan raksasa karena mereka mampu melangkah dengan jangkauan lebar sedangkan golongan liliput adalah karena sedemikian ringan bobotnya terhadap gravitasi bumi sehingga bila berjalan sangat cepat seperti meluncur bersama angin.

Ya’juj dan Ma’juj Menurut Al Qur’an

Dalam surat al Kahfi disebutkan bahwa Zulqornaen, dalam sebuah perjalanan sampai disuatu tempat diantara dua gunung. Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya. Kaum tersebut mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya yang mengancam mereka yaitu Ya’juj dan Ma’juj dan mereka meminta untuk membangunkan tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan Ya’juj dan Ma’juj. Kemudian Zulqornaen memenuhi permintaan mereka.
Allah SWT berfirman yang artinya : 

Mereka berkata: Hai Zulqornaen, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya membuat dinding antara kami dan mereka. ( al Kahfi [18]: 94 )

Surat al Kahfi ayat 94 diatas membicarakan tentang Ya’juj dan Ma’juj pada masa lalu. Tentang sifat mereka yang suka membuat kerusakan, sampai Zulqornain membuat benteng ( tembok ) yang menghalangi mereka, dan mereka tidak mampu bangkit lagi.

Artinya : Hingga apabila dibukakan ( tembok penghalang) Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh penjuru yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar ( hari kiamat ). ( al Anbiya [21]: 96-97 )

Berbeda dengan surat al Kahfi, dalam surat al Anbiya diterangkan tentang Ya’juj dan Ma’juj pada masa yang akan datang, perihal kebangkitannya ketika mendekati hari kiamat.
Selanjutnya diterangkan bahwa Zulqornain membangun tembok dan Al Qur’an menyebutkan bahan dasar untuk membangunnya adalah besi yang dicampur dengan tembaga.

Artinya : Berilah aku potongan-potongan besi". hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu".(QS.al-Kahfi:96)

Sesuai petunjuk Allah, Nabi Dzul Qarnain a.s kemudian mengajak masyarakat di sekitar lokasi tempat tinggal Ya’juj dan Ma’juj untuk bersama-sama membuat dinding tembaga dan besi yang akan menutup satu-satunya lubang keluar masuk mereka. Setelah selesai, masyarakat yang sebelumnya tinggal di dekat dinding diajak untuk meninggalkan lokasi yang sudah kering tanpa air dan tumbuhan tersebut menuju ke tem\pat lain yang lebih layak untuk di huni. Diterangkan pada saat tembok itu selesai, Ya’juj dan Ma’juj tidak dapat menaiki dan tidak dapat melubanginya.  

Artinya : Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. (QS.al-Kahfi : 97 )

Ya’juj dan Ma’juj yang telah terkurung terus berupaya membuka dinding logam tersebut dengan segala cara, bahkan dengan menjilatinya karena mereka tahu bahwa benda apapun yang mereka sentuh dengan mulutnya akan berhenti tumbuh/bertambah, kering atau tergerus. Cara ini mampu membuat bagian-bagian dinding yang mereka sentuh menjadi tipis. Namun setiap kali akan berlubang, Allah mengembalikan lagi kondisinya seperti semula. Untuk bertahan hidup selama terkurung di balik dinding, Allah menumbuhkan sejenis lumut, sebagai satu-satunya tumbuhan yang dapat terus tumbuh dan justru makin bertambah banyak setiap kali dimakan oleh masyarakat Ya’juj dan Ma’juj. 

Artinya :  Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar". (QS.al-Kahfi: 98)

Allah SWT juga mewahyukan kepada Nabi Dzul Qarnain a.s bahwa dinding itu akan terjaga dan baru akan terbuka bila saatnya tiba yaitu kelak menjelang datangnya Hari Kiamat. Kemudian Allah menjadikan gaib (tidak terlihat) lokasi dinding tersebut. 

Artinya : hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (QS. Al-anbiyaa:96)

Mereka berusaha untuk keluar dengan berbagai cara, hingga sampai saat matahari akan terbenam mereka telah dapat membuat sebuah lobang kecil untuk keluar. Lalu pemimpinnya berkata,”Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita dan besok kita pasti bisa keluar dari sini”. Namun keesokkan harinya lubang kecil itu sudah tertutup  kembali seperti sedia kala atas kehendak Allah. Mereka bingung tetapi mereka bekerja kembali untuk membuat lubang untuk keluar. Demikian kejadian tersebuat terjadi berulang-ulang. Hingga kelak menjelang Kiamat, di akhir sore setelah membuat lubang kecil pemimpin mereka berkata,“Insya Allah, Besok kita lanjutkan kembali pekerjaan kita danbesok kita pasti bisa keluar dari sini.” Maka keesokan paginya lubang kecil itu masih tetap ada, kemudian terbukalah dinding tersebut sekaligus kegaibannya dari penglihatan masyarakat luar sebelumnya. Dan Kaum Ya’juj dan Ma’juj yang selama ribuan tahun terkurung telah berkembang pesat jumlahnya akan turun bagaikan air bah memuaskan nafsu makan dan minumnya di segala tempat yang dapat mereka jangkau di bumi. 

Pada saat Ya'juj dan Ma'juj menyerang pada saat mendekati kiamat nanti dan saat itu masyarakat muslim termasuk Nabi Isa a.s yang telah terpojok di sebuah gunung (tur). Nabi Isa dan Umat muslim lalu bersama-sama berdoa kepada Allah agar terhindar dari masalah akibat perbuatan Ya’juj dan Ma’juj. Kemudian Allah SWT memerintahkan ulat-ulat yang tiba-tiba menembus keluar dari tengkuk Ya’juj dan Ma’juj yang langsung mengakibatkan kematian mereka secara serentak.
Ya’juj dan Ma’juj selain diterangkan dalam Al Qur’an, diterangkan dalam hadits Nabi. Diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah bin Amr, Rasululloh SAW bersabda : “Tanda-tanda hari kiamat (bagaikan) marjan yang disusun dalam untaian tali. Jika tali itu putus, ikutlah sebagian dari bagian yang lainnya”.

Bahkan dalam hadits dari An-Nawwas bin Sam’an (dalam shahih Muslim) disebutkan kemunculan Ya’juj dan Ma’juj ini dalam satu rangkaian dengan kemunculan dajjal, Isa bin Maryam, lantas muncul Ya’juj dan Ma’juj. Semua peristiwa tersebut adalah peristiwa yang mendahului terjadinya hari kiamat.

Yang menjadi salah satu tanda-tanda datangnya hari Kiamat yaitu keluarnya Ya’juj dan Ma’juj pada akhir zaman. Hadits-hadits shahih menunjukkan bahwa mereka setelah Isa turun ke bumi. Dialah yang berdo’a kepada Allah SWT agar membinasakan Ya’juj dan Ma’juj. Allah SWT pun lantas membinasakan dan membuang bangkai mereka ke laut, serta mengamankan Negara-negara dan hamba-hamba-Nya dari kejahatan Ya’juj dan Ma’juj.

Namun tanda-tanda keluarnya Ya’juj dan Ma’juj telah ada sejak zaman Rosululloh. Disebutkan dalam shahih Bukhari dan Muslim bahwa Nabi SAW bersabda : “ Telah mulai terbuka hari ini dari dinding Ya’juj dan Ma’juj sebesar (lubang) ini”. Rasululloh membuat lingkaran dengan dua jarinya, ibu jari dan jari telunjuk.

Ciri-ciri Ya’juj dan Ma’juj

Walaupun mereka berasal dari keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan akan air bah yang mengalir, tidak pandai bicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa berdasarkan keterangan surat al Kahfi 92-98, fakta relevan mengenali Ya’juj dan Ma’juj adalah :
·         Negeri Ya’juj dan Ma’juj ; Khazarina dan Russia ( Ya’juj adalah koalisi Anglo-American dan Israel, sedangkan Ma’juj adalah Rusia)
·         Jalan ke utara ; ke utara Iran menuju Armenia
·         Diantara dua gunung ; Gunung Kaukasus
·         Kaum hampir mereka tidak memahami perkataan ; kaum Armenia
·         Tembok besi ; Daryal Gorge/gerbang Iberian/gerbang Kaukasia

Rasululloh bersabda : “ Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj dan Ma’juj. Lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan akan wajah-wajah mereka seperti perisai”. Hadits riwayat Imam Ahmad.

Hikmah kisah Ya’juj dan Ma’juj

1.Memperingatkan manusia agar selalu berbuat baik dan meninggalkan kemungkaran
2. Menambah keimanan bagi manusia bahwa hari kiamat pasti ada,
3. Mengingatkan kepada manusia bahwa Ya’juj dan Ma’juj kemunculannya sudah dimulai sejak jaman       Rasululloh.
4. Membuat manusia semakin mawas diri.  

begitulah kiranya Kisah Ya'juj Ma'juj dan hikmahnya yang dapat Berbagi Ilmu berikan, mudah-mudahan bermanfaat, dapat menjadi refensi baru, dan tentunya menambah pengetahuan bagi kalian semua.. trimakasih kepada pengunjung setia Berbagi Ilmu,, 


Wednesday 24 December 2014

Turunnya Nabi Isa dan Hikmahnya

Turunnya Nabi Isa dan Hikmahnya - Jumpa lagi di Berbagi Ilmu, kali ini mau update terbaru tentang Turunnya Nabi Isa dan hikmahnya. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan kemarin adalah Turunnya Dajjal dan Hikmahnya. langsung pembahasan kali ini, selamat membaca..!!!

Turunnya Nabi Isa dan Hikmahnya

Isa adalah keturunan Daud dan Sulaiman. Dialah rasul dari kalangan Bani Israel yang pengaruhnya menyebar hingga di luar kalangan Yahudi. Tahun kelahirannya hingga kini dijadikan dasar perhitungan kalender Masehi.

Umat Islam meyakini bahwa Isa bin Maryam sebagai utusan Allah yang lahir dari Maryam, seorang perempuan yang salehah yang sering melakukan ibadah kepada Allah di Bethlehem, Palestina. Allah menurunkan Isa AS ketika kondisi masyarakat kacau dan tidak memiliki panduan yang benar.

Adapun tanggal kelahirannya tidak pernah dinyatakan secara jelas. Yang pasti bukan tanggal 25 Desember yang sekarang diperingati sebagai Hari Natal, karena penentuan tanggal itu lebih dikaitkan dengan mitologi serta perhitungan astronomi menyangkut perubahan posisi bumi terhadap matahari. Kisah Isa diawali dari peristiwa kedatangan malaikat menemui Maryam yang tinggal di kamarnya di Baitul Maqdis.

Maryam menyangka malaikat (ruhul qudus) itu adalah laki-laki yang hendak menggodanya. Tapi sang malaikat menyatakan dirinya hanya diutus Allah untuk menyampaikan kabar bahwa Maryam akan punya putra. Sebuah kabar yang sempat tak dipercayai Maryam, karena dirinya seorang perempuan baik-baik dan tak pernah berhubungan dengan laki-laki. Atas kehendak Allah, Maryam pun hamil dan lahirlah Isa AS dari rahimnya. Meskipun masih dalam buaian, Nabi Isa AS mampu menjawab segala tuduhan buruk terhadap Maryam ibunya. 

Pada masa itu, kehamilan Maryam merupakan kontroversi besar. Dengan menanggung beban hujatan masyarakatnya, Maryam meninggalkan Baitul Maqdis. Kalangan Nasrani meyakini Maryam melahirkan Isa di tempat pengasingannya di Baitullahim (Betlehem). Quran hanya menjelaskan saat Maryam berlindung di bawah pohon korma. Allah memerintahkan Maryam untuk menjejakkan kaki untuk memperoleh air minum, serta menggoyang pohon itu untuk mendapatkan makanan.

Kelahiran Isa mengundang tudingan keras pada Maryam. Mereka menganggap Maryam telah mencemarkan nama baik keluarganya karena mempunyai anak tanpa suami. Mukjizat terjadi, Isa yang masih bayi tiba-tiba berbicara menjelaskan mukjizat Allah tersebut.
Baru menjelang abad 21, ilmu pengetahuan dapat menjelaskan bahwa secara teoritis manusia dapat mempunyai anak tanpa proses pertemuan antara sperma dengan sel telur, yakni dengan teknik kloning. Sampai sekarangpun ilmu pengetahuan belum mampu menyingkap sepenuhnya fenomena kehamilan Maryam tersebut.
Sejak kecil, Isa AS telah menunjukkan perilaku yang istimewa dibandingkan anak-anak sebayanya. Pada usia dua belas tahun, Isa AS menghabiskan seluruh waktunya dalam aktivitas keilmuan dan senantiasa berperilaku mulia. Isa AS menerima tugas kenabian pada usia tiga puluh tahun di bukit zaitun. Setelah itu, Nabi Isa mengabari kerasulannya kepada Bani Israil yang kehidupan keagamaannya menyimpang dari ajaran nabi Musa As.

Untuk membuktikan kenabian Nabi Isa, Allah memberikan sejumlah mukjizat kepada Nabi Isa AS. Diantaranya adalah ketika ia membentuk seekor burung dari tanah liat dan burung itu tiba-tiba hidup. Atas izin Allah, dapat menghidupkan orang mati, menyembuhkan berbagai macam penyakit, menyembuhkan kebutaan seseorang yang dideritanya sejak lahir, serta mendatangkan makanan yang semula tak ada. Dengan berbagai mukjizat itu, Isa segera memperoleh pengikut yang banyak.
Selain mukjizat yang luar biasa tersebut, Allah menganugrahi kitab Injil kepada Nabi Isa AS. Wahyu yang diterima dari Allah kemudian diajarkan kepada para sahabat sekaligus muridnya yang disebut dengan al hawariyyun. Nabi Isa bersama al hawariyyun menyebarkan risalah ilahi berupa konsep kasih dan keesaan Tuhan kepada masyarakat serta berusaha meluruskan akhlak kaum bani Israil yang telah menyimpang dari ajaran Taurat dan Zabur yang dibawa Nabi Musa AS dan Nabi Daud AS.


Adapun yang termasuk al hawariyyin Nabi Isa adalah Simon bin Yunus (petrus), Andreas bin Yunus, Yakub bin Zabdi,  yahya bin Zabdi (Yohannes), Pilipus, Natanael (Bartolomius), Thomas, Matius bin Alpius (Lewi), Yaqub bin Alpius, Lebeus (Tadius), Simon Zelotes dan Yudas Iskariot. Pada surat Ali Imran (3) :52 Allah berfirman yang artinya : 

”Maka tatkala Isa mengetahui keinginan mereka berkatalah ia; siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk Allah? Para hawariyyin menjawab; Kamilah penolong-penolong Allah, kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa sesungguhnya, kami adalah orang-orang yang berserah diri. (QS.Ali imron 52)  

Hal demikian mencemaskan kaum elit di wilayah Palestina, baik terhadap Romawi yang berkuasa maupun kalangan pendeta Yahudi. Militer saat itu segera memburu Isa dengan bantuan Yudas Iskariot, seorang pengikut Isa yang berkhianat. Rumah persembunyian Isa diketahui. Isa pun digrebek. Di sinilah perbedaan pendapat kalangan Nasrani dan Islam mulai terjadi. Kalangan Nasrani meyakini Isa tertangkap dan dihukum salib. Penyaliban itu dianggap sebagai simbol pengorbanan Isa demi menebus dosa umat manusia. Sedangkan Quran menjelaskan bahwa yang ditangkap dan kemudian disalib bukanlah Isa melainkan Yudas Iskariot yang atas kuasa Allah wajahnya diserupakan dengan Nabi Isa.

Tentang keberadaan Isa kemudian, para ahli tafsir meyakini bahwa Isa "diangkat Allah" ke langit. Sebagaimana diterangkan dalam Al Qur’an surat An Nisa (4): 157-158, Allah berfirman yang artinya : 

”Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya, kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yan dibunuh, kecuali mengikuti persangkaan belaka. Mereka tidak yaqin bahwa yang mereka bunuh adalah Isa. Akan tetapi, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana.” 

Rosululloh SAW bersabda: ”Demi Alloh, sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun ke bumi sebagai hakim yang adil akan membebaskan jizyah, unta-unta muda akan di biarkan hingga tidak ada yang mau mengurusinya lagi, sifat bahil, saling membenci, saling dengki akan hilang. Dan orang-orang akan memanggil orang lain yang mau menerima haratanya (sedekah), tetapi tidak ada seorang pun yang  mau menerimanya’(HR.Muslim)

Setelah membunuh dajjal dan ya’juz-ma’juz serta membenarkan risalah yang di bawa Rosululloh Muhammad SAW, Nabi Isa wafat dan umat islam berada dalam naungan pemerintahan Imam Mahdi. Seluruh umat manusia memeluk agama islam dan hidup dalam kemakmuran karena tegaknya keadilan Illahi.

Hikmah turunnya Nabi Isa as :
1.      Memperingatkan manusia agar selalu berbuat baik dan meninggalkan kemungkaran.
2.      Menambah keimanan bagi manusia bahwa hari akhir itu pasti ada.
3.      Menambah keyakinan bagi manusia bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah.
4.      Menambah keyakinan bagi manusia bahwa Nabi Isa diselamatkan Allah dan akan turun kembali untuk membuktikan kebenaran.
itulah Turunnya Nabi Isa dan Hikmahnya yang dapat Berbagi Ilmu berikan. mudah mudahan bermanfaat bagi kalian, dapat menjadi referensi baru bagi kalian semua, dan tentunya menjadi lebih pintar lagi. trimakasih atas kunjungan kalian semua yang setia sama Berbagi Ilmu. terus tingkat belajarnya, dan ikuti terus update terbaru Berbagi Ilmu.

Turunnya Dajjal dan Hikmahnya

Turunnya Dajjal dan Hikmahnya - Selamat datang, jumpa lagi di Berbagi Ilmu, kali ini mau update terbaru tentang Turunnya dajjal dan hikmahnya. sebelum mulai ke pembahasan, sedikit memberitahukan untuk updatetan kemarin adalah Pengertian Isra' Mi'raj dan Hikmahnya. langsung pembahasan kali ini,
selamat membaca..!!!


Turunnya Dajjal

Dajjal berasal dari kata dajjala artinya menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa di sebut dajjal. Menurut salah satu pendapat ia disebut dajjal karena ia adalah pembohong yamg menutupi kebenaran dengan kepalsuan.
Dalam Menurut sebuah hadits, dajjal di gambarkan sebagai laki-laki     berbadan  besar, berkulit merah, pendek, berambut keriting, dahinya lebar, pundaknya bidang, matanya yang sebelah kanan buta dan matanya ini tidak menonjol juga tidak tenggelam seperti buah anggur yang masak dan mata sebelah kirinya di tumbuhi daging tebal pada sudutnya. Diantara kedua ma     tanya terdapat tulisan hiruf kaf,fa,ro, secara terpisah atau tulisan kafir secara berangkai ia juga mandul (tidak memilik anak).
Dajjal juga disebut dengan nama Al Masih karena salah satu matanya    terusap/ tertutup (artinya: buta sebelah). Disebutkan pula bahwa ia dinamakan Al Masih karena dia mengusap/ melewati bumi selama empat puluh hari. Al Masih sendiri kadang ditujukan pada orang yang shidiq (jujur) yaitu‘Isa AS dan kadang pula Al Masih dimaksudkan untuk orang yang sesat lagi dusta yaitu Dajjal yang matanya buta sebelah.
Keluarnya Dajjal merupakan di antara tanda datangnya kiamat. Fitnah (cobaan) yang ditimbulkan oleh Dajjal adalah seberat-beratnya ujian yang akan dihadapi manusia.
               Dalam sebuah hadits shahih disebutkan,

                   مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya : "Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar dari Dajjal." (HR. Muslim no. 2946)
An Nawawi rahimahullah menerangkan, “Yang dimaksud di sini adalah tidak ada fitnah dan masalah yang lebih besar daripada fitnah Dajjal.” Dari Ibnu ‘Umar RA, ia berkata, Rasulullah SAW berdiri di hadapan manusia lalu memuji AllahSWT karena memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan Dajjal. Beliau bersabda,

إِنِّى لأُنْذِرُكُمُوهُ ، وَمَا مِنْ نَبِىٍّ إِلاَّ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ ، لَقَدْ أَنْذَرَ نُوحٌ قَوْمَهُ ، وَلَكِنِّى أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلاً لَمْ يَقُلْهُ نَبِىٌّ لِقَوْمِهِ ، تَعْلَمُونَ أَنَّهُ أَعْوَرُ ، وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ
Artinya : "Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihis salam telah mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama sekali tidaklah buta". (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Anas, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ،
 وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ
Artinya : Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”. (HR. Bukhari)
Dalam hadits-hadits yang menerangkan tentang dajjal, disebutkan bahwa yang menjadi pengikut dajjal bukan hanya kaum kafir, tetapi tujuh puluh ribu umat Nabi Muhammad SAW pun akan mengikuti dajjal yang munculnya disebelah timur. Rasululloh mengatakan bahwa sejak Allah menciptakan Adam, tidak ada fitnah di muka bumi yang lebih besar dari fitnahnya dajjal. Dajjal akan membawa api dan dua sungai, yang satu penuh dengan air dan satu lagi penuh dengan api, gunung roti dan sungai penuh dengan air. Dajjal akan muncul membawa semacam surga dan neraka, surga penuh dengan asap dan nerakanya adalah kebun yang menghijau.
Salah seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang kecepatan perjalanan dajjal. Nabi menjawab bahwa kecepatan perjalanan dajjal adalah seperti awan yang ditiup angin, bumi akan digulung untuknya dan akan menggenggam awan di tangan kanannya.
Dajjal disebutkan memiliki keajaiban menyembuhkan orang buta, lepra dan menghidupkan orang mati. Orang yang tipis iman dan tidak memiliki pengetahuan agama yang mendalam akan mudah melepaskan keyakinannya dan berganti dengan menyembah dajjal.
Tanda-tanda lain mengenai kemunculan dajjal adalah banyaknya anak lahir dari hasil perzinaan dan penampilan laki-laki menyerupai perempuan dan perempuan berpenampilan seperti laki-laki.
Sebagian hadits mengenai Dajjal telah dikemukakan di atas. Intinya, semua hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa di akhir zaman, akan muncul Dajjal. Berita tentang Dajjal ini diriwayatkan dalam riwayat yang amat banyak, sampai derajat mutawatir. Hadits-hadits yang membicarakan tentang Dajjal pun berasal dari kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Oleh karena itu, orang yang meragukan tentang hal ini, dialah yang sungguh aneh.
Al Qodhi mengatakan, “Hadits-hadits yang disebutkan oleh Imam Muslim dan selainnya mengenai kisah Dajjal benar-benar sebagai hujjah bagi madzhab yang berada di atas kebenaran bahwa Dajjal benar adanya. Dajjal adalah benar-benar manusia. Allah mendatangkannya untuk menguji para hamba-Nya. Allah SWT memberikan pada Dajjal berbagai ilahiyah (ketuhanan), yaitu dengan menghidupkan mayit yang sebelumnya ia matikan, menumbuhkan tanaman, menyuburkan tanah dan kebun, menjadikan api dan dua macam sungai.
Dajjal sangat cerdik, lihai dan profesional. Ia mengajak orang berbuat maksiat yang dibungkus dengan keindahan. Mengajak manusia meraih kebahagiaan, padahal sebenarnya adalah kesengsaraan.
Dajjal pun akan mengeluarkan berbagai macam perbendaharaan di dalam bumi, ia akan menurunkan hujan dari langit, dan tanah pun akan tumbuh tanaman. Ini semua dilakukan atas kuasa dan kehendak Allah. Kemudian setelah itu, Allah SWT membuat ia tidak bisa berbuat apa-apa. Namun tidak ada yang bisa membunuh Dajjal dan menghancurkan berbagai urusannya melainkan ‘Isa AS. Allah SWT pun akhirnya mengokohkan hati orang beriman. Inilah madzhab Ahlus Sunnah, keyakinan para pakar hadits, para fuqoha dan para ulama peneliti lainnya.”

     Kalau kita sadari, ciri-ciri kemunculan dajjal yang sesuai dengan hadits Rasululloh sebetulnya sudah nampak pada masa sekarang. Ciri atau tanda-tanda kemunculan dajjal tidak hanya kita fahami secara harfiah saja, tetapi juga harus diartikan dengan penafsiran kontekstual.


Hikmah Turunnya Dajjal
1.      Memperingatkan manusia agar selalu berbuat baik dan meninggalkan kemungkaran.
2.      Menambah keimanan bagi manusia bahwa hari kiamat itu pasti ada.
3.      Mengingatkan kepada manusia bahwa ciri-ciri dajjal itu bermata satu /juling /buta sebelah.
4.      Keluarnya dajjal merupakan tanda-tanda datangnya kiamat. Fitnah (cobaan) yang ditimbulkan oleh dajjal adalah seberat beratnya ujian yang akan dihadapi manusia.
5.      Mengingatkan manusia untuk selalu mawas diri, berusaha melawan dajjal dengan berperilaku sebagaimana akhlak seorang muslim/muslimah.


itulah Turunnya Dajjal dan Hikmahnya yang dapat Berbagi Ilmu berikan. mudah mudahan bermanfaat bagi kalian, dapat menjadi referensi baru bagi kalian semua, dan tentunya menjadi lebih pintar lagi. trimakasih atas kunjungan kalian semua yang setia sama Berbagi Ilmu. terus tingkat belajarnya, dan ikuti terus update terbaru Berbagi Ilmu.