Sunday 30 August 2015

Surga dan Nama-nama Surga dan Calon Penghuninya

Surga dan Nama-nama Surga dan Calon Penghuninya - Surga adalah tempat kehidupan di akhirat yang penuh dengan kenikmatan yang hakiki dan abadi sebagai balasan bagi orang yang bertakwa, beriman dan beramal saleh , yang telah dijanjikan oleh Allah swt. Surga itu sesuatu yang belum pernah dialami selama di dunia oleh siapapun dan tidak dibayangkan keadaannya oleh pikiran dan gambaran dalam hati.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi sebagai berikut :
 
Artinya: :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a Rasulullah saw bersabda : Allah Ta’ala berfirman “ Aku telah menyediakan untuk hambaku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata dan belum pernah didengar telinga serta belum pernah tergoreskan dalam hati manusia (HR.Bukhari Muslim).

Surga adalah ganjaran yang luar biasa yang disediakan Allah SWT untuk hamba-hamba yang dicintai-Nya dan yang taat kepada-Nya. Surga adalah tempat yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan, tanpa ada yang dapat mengurangi dan mengusik kesuciannya.

Surga itu tempat yang telah dijanjikan Allah untuk orang-orang yang bertakwa, sebagaimana firmannya dalam surat ali Imrãn ayat 133:
Artinya :
dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (QS. Ali Imron : 133 ).

 Surga dijanjikan Allah untuk orang-orang beriman dan beramal saleh, sebagaimana firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 25
Artinya : "dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. .(Q.S. al Baqarah :25)".

Adapun nama-nama surga disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :

a. Surga ‘Adn (lihat Q.S. ar-Ra’d [13] : 22-24)
    Artinya :
    22. dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),
    23. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu;
    24. (sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
b. Surga Na’îm (lihat Q.S.al-Waqi’ah [56] : 12)
    Artinya :
    12. berada dalam jannah kenikmatan.
c. Surga Ma’wa (lihat Q.S.as-Sajdah [32] : 19 )
    Artinya :
    Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, Maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.
d. Surga Firdaus (lihat Q.S.al-Kahfi [18] : 107)
    Artinya :
    Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,
e. Surga Dãrus-Salãm (lihat Q.S.al-An’am  : 127)
    Artinya :
    bagi mereka (disediakan) darussalam (syurga) pada sisi Tuhannya dan Dialah pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan
f. Surga Dãrul Khulud (lihat Q.S.al-Qaf [50] : 34)
    Artinya :
    masukilah syurga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan. (QS. Al-Qaf : 34)
g. Surga Dãrul Muqomah (lihat Q.S.al-Fatir [35] : 35)
    Artinya :
    yang menempatkan Kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya Kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". ( QS. Al-Fatir : 35 )
h. Surga Maqam Amîn ((lihat Q.S.ad-Dukhan [44] : 51)
    Artinya :
    Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, ( QS. Ad-Dukhan : 51 )

Nama-Nama Surga Dan Calon Penghuninya

Perihal nama-nama surga, tingkatan, dan para calon penghuninya ialah sebagai berikut:
1.  Surga Firdaus diciptakan oleh Allah SWT dari emas. Calon penghuninya dijelaskan dalam Surat 23/Al-Mukminun ayat 1- 11, ialah
    a.      orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,
    b.      orang-orang yang memelihara sholat,
    c.      orang-orang yang berpaling dari pekerjaan yang sia-sia.
    d.      orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali kepada istri-istri mereka
2.  Surga Adn diciptakan oleh Allah SWT dari intan putih. Calon penghuninya, ialah
    a)     Orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan Tuhan- nya, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan. (QS. 13IAr Ro’du: 22-24)
    b)     Orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh. (QS. 19/ Maryam: 60-61)
    c)      orang-orang yang benar-benar bertakwa. (QS. 38/Shod: 49- 50)
3.  Surga Na’im diciptakan oleh Allah SWT dari perak putih. Calon penghuninya, ialah
    a.    orang-orang yang beriman dan beramal saleh (QS. 31/ Luqman: 8)
    b.    orang-orang yang bertakwa (QS. 68/Al-Qolam: 34)
4.  Surga Ma’wa diciptakan oleh Allah SWT dari zamrud hijau. Calon penghuninya, ialah:
    a.    orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT (QS. 53/An- Najm: 15)
    b.    orang-orang yang benar-benar beriman dan berawal saleh. (QS 32/As-Sajdah: 19)
    c.    orang-orang yang takut kepada kebesaran Allah SWT dan menahan diri dari hawa nafsu yang buruk. (QS.79/An- Nazi’at: 40-41)
5.  Surga Darussalam diciptakan oleh Allah SWT dari yakut merah. Calon penghuninya sebagaimana yang diterangkan dalam Surat Al-An’am ayat 127, ialah:
    a.    orang-orang yang kuat iman dan islamnya;
    b.    orang-orang yang memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari karena Al¬lah SWT.
6.  Surga Darul Muqomah diciptakan oleh Allah SWT dari permata putih. Calon penghuninya, ialah orang-orang yang    kebaikannya amat banyak dan sangat jarang berbuat kesalahan.
7.  Surga Al-Maqomul Amin diciptakan oleh Allah SWT dari emas. Calon penghuninya, ialah orang-orang yang keimanannya telah mencapai tingkat muttaqin, yakni orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah.
8.  Surga Khuldi diciptakan oleh Allah SWT dari marjan merah dan kuning. Calon penghuninya, ialah orang-orang     yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.     (QS. 25/Al-Furqon: 15)

Perihal nama-nama surga, tingkatan, dan para calon penghuninya ialah sebagai berikut:
1.  Surga Firdaus diciptakan oleh Allah SWT dari emas. Calon penghuninya dijelaskan dalam Surat 23/Al-Mukminun ayat 1- 11, ialah
    a.      orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya,
    b.      orang-orang yang memelihara sholat,
    c.      orang-orang yang berpaling dari pekerjaan yang sia-sia.
    d.      orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali kepada istri-istri mereka
2.  Surga Adn diciptakan oleh Allah SWT dari intan putih. Calon penghuninya, ialah
    a)     Orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan Tuhan- nya, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan. (QS. 13IAr Ro’du: 22-24)
    b)     Orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh. (QS. 19/ Maryam: 60-61)
    c)      orang-orang yang benar-benar bertakwa. (QS. 38/Shod: 49- 50)
3.  Surga Na’im diciptakan oleh Allah SWT dari perak putih. Calon penghuninya, ialah
    a.    orang-orang yang beriman dan beramal saleh (QS. 31/ Luqman: 8)
    b.    orang-orang yang bertakwa (QS. 68/Al-Qolam: 34)
4.  Surga Ma’wa diciptakan oleh Allah SWT dari zamrud hijau. Calon penghuninya, ialah:
    a.    orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT (QS. 53/An- Najm: 15)
    b.    orang-orang yang benar-benar beriman dan berawal saleh. (QS 32/As-Sajdah: 19)
    c.    orang-orang yang takut kepada kebesaran Allah SWT dan menahan diri dari hawa nafsu yang buruk. (QS.79/An- Nazi’at: 40-41)
5.  Surga Darussalam diciptakan oleh Allah SWT dari yakut merah. Calon penghuninya sebagaimana yang diterangkan dalam Surat Al-An’am ayat 127, ialah:
    a.    orang-orang yang kuat iman dan islamnya;
    b.    orang-orang yang memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari karena Al¬lah SWT.
6.  Surga Darul Muqomah diciptakan oleh Allah SWT dari permata putih. Calon penghuninya, ialah orang-orang yang    kebaikannya amat banyak dan sangat jarang berbuat kesalahan.
7.  Surga Al-Maqomul Amin diciptakan oleh Allah SWT dari emas. Calon penghuninya, ialah orang-orang yang keimanannya telah mencapai tingkat muttaqin, yakni orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah.
8.  Surga Khuldi diciptakan oleh Allah SWT dari marjan merah dan kuning. Calon penghuninya, ialah orang-orang     yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. (QS. 25/Al-Furqon: 15)
 
Begitulah kiranya share kali ini mengenai Surga dan Nama-nama Surga dan Calon Penghuninya, untuk share sebelumnya adalah Syafa'at. trimakasih

Syafa'at

Syafa'at - Jumpa lagi di berbagi ilmu yang tak henti-hentinya share ilmu kepada rekan" semua, untuk share sebelumnya udah pada liat kan??? yang belum liat share sebelumnya mengenai Qishas dan Shirat. membahas mengenai share kali ini yang yaitu syafa'at.

Syafa'at - Ketika bencana pada situasi itu dirasa semakin berat oleh manusia, mereka mencari orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi yang dapat member syafaat supaya mereka segera memasuki tahap penghisaban dan lepas dari kesusahan dan kesengsaraan yang mereka alami.

Menurut bahasa syafa’at adalah penolong sedangkan menurut istilah ialah meminta dihapuskannya dosa dan kesalahan seseorang. Seorang yang diterima syafa’atnya dinamai musyaffa’ dan yang menerima syafa’at dikatakan musyaffi’.
Jadi maksud syafa’at adalah meminta pertolongan kepada orang yang dekat untuk memintakan kebebasan hukuman kepada yang berkuasa menjatuhkan hukuman.

Syafa’at ini,dibagi menjadi dua yaitu Syafa’at dunia dan Syafa’at akhirat.
Syafa’at didunia dengan maksud Rasulullah SAW memberikan syafa’atnya kepada semua orang mukmin didunia.
Syafa’at Rasulullah SAW. Di dunia sebagaimana firman Allah SWT ;
Artinya :
Dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya dirinya[313] datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa : 64)

Dan Firman Allah SWT menjelaskan tentang syafa’at ;
Artinya :
“..... Maka ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.” ( QS. Ali ‘Imran : 159)

Segala do’a yang dilakukan untuk seseorang, baik dalam shalat jenazah atau lainnya semuanya dinamai syafa’at. Syafa’at seperti terdapat pada Nabi-nabi yang lain, malaikat-malaikat dan orang-orang yang beriman.

Syafa’at Nabi-nabi lain, seperti syafa’at Nabi Ya’qub kepada anak-anaknya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Yusuf : 97-98 :
Artinya :
97. mereka berkata: "Wahai ayah Kami, mohonkanlah ampun bagi Kami terhadap dosa-dosa Kami, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)".
98. Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Yusuf : 97-98)

Allah SWT berfirman tentang syafa’at malaikat diantaranya ;
Artinya :
dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Penyayang. ( QS.Asy-Syura : 5 )

sedangkan syafa’at orang mukmin, sebagaimana firman Allah SWT ;
Artinya :
"Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS.Al-Hasyr : 10)

Syafa’at Nabi Muhammad SAW, di hari kiamat ;

Syafa’at Nabi Muhammad SAW, pada hari kiamat, adalah salah satu dari keyakinan kita yang berhubungan dengan iman akan hari akhirat pula, ialah beriman bahwa di sana nanti Nabi Muhammad SAW, akan memberikan syafa’at kepada umatnya. Dan syafa’at itu kita mengimankannya berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya :
“Saya permulaan orang yang memberi syafa’at dan yang diterima syafa’atnya (HR.Muslim)

Nabi Muhammad SAW. Memberikan syafa’at, yaitu yang memohonkan kepada Allah SWT akan melekaskan urusan hisab dan itulah yang dinamai syafa’at kubra. Syafa’at yang lain seperti syafa’at terhadap mereka yang mesti masuk neraka, agar jangan jadi dimasukan atau terhadap mereka yang telah masuk neraka, agar dikeluarkan.

Adapun beberapa hadits yang menerangkan, bahwa isi makhsyar akan meminta syafa’at kepada Nabi di hari kiamat. Di antara hadits yang menerangkan demikian adalah hadits yang diberikan oleh Annas (Shahih Muslim I:84), dari Nabi Muhammad SAW. Sabdanya : “Allah SWT mengumpulkan manusia pada hari kiamat, maka tergeraklah hati mereka untuk meminta syafa’at, lalu mereka berkata : apakah tidak lebih baik kita meminta syafa’at kepada seseorang, agar ia meminta kepada Allah SWT melepaskan kita dari kesusahan yang berlarut-larut ditempat ini? Maka merekapun datang kepada Adam AS, mereka berkata kepadanya : Hai ayah segala manusia, Allah SWT telah menjadikan engkau dengan kekuasaanNya dan meniup pada engkau ruhNya dan menyuruh malaikat bersujud, maka Adam AS menjawab : saya tidak dapat memenuhi hajatmu ini, dan lalu ia menerangkan kesalahannya, kemudian Adam AS, berkata : Pergilah kamu kepada Nabi Nuh AS. Nabi Nuh AS juga menolak permintaan mereka dengan menyebut akan kesalahannya. Nabi Nuh AS menyuruh mereka pergi kepada Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS juga menolak serta menyebut permintaannya kepada Allah SWT, dan Nabi Ibrahim menyuruh mereka pergi kepada Nabi Musa AS. Nabi Musa AS menyuruh mereka pergi kepada Nabi Isa AS. Nabi Isa AS juga menolak, dan menyuruh kepada mereka untuk mendapati nabi Muhammad SAW. Mendengar permintaan itu, ia pun meminta izin akan memajukan permintaan. Setelah keizinan diperoleh, Nabi Muhammad SAW bersujud.”

Setelah beberapa lama bersujud, datanglah perintah Allah SWT menyuruh mengangkat kepalanya dan memohon. Nabi Muhammad SAW pun memohon, kemudian ditentukan mereka yang mendapat syafa’at itu, lalu memohon lagi sehingga empat kali. Setelah itu Nabi Muhammad SAW berkata : Tak ada lagi dalam neraka, kecuali mereka yang wajib kekal di dalamnya.” (HR.Muslim)

Tentang syafa’at, ada golongan yang menafikan (meniadakannya), adalah mereka berpendapat bahwa tidak sekali-kali membenarkan adanya syafa’at. Pendapat ini berdasarkan QS. Al-baqarah 48 ;
Artinya :
“Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.” (QS. Al-baqarah 48)

Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
Di samping itu juga, bahwa di akhirat nanti tidak ada jalan untuk tolong-menolong, sebab masing-masing harus menjalani pemeriksaan, bersama-sama dengan yang lainnya. Pada hari itu permohonan tidak akan diterima permintaan ampun atau taubat tidak ada artinya lagi, karena pintu taubat sudah tertutup, permintaan dibebaskan dosanya dengan tebusan (andaikata dapat menebus) pasti tidak akan berhasil, dan segala rupa pembelaan dengan maksud untuk membebaskan siksa neraka, tidak akan dapat dimajukan, kecuali dengan iman dan amalnya masing-masing.

Adapun golongan yang menggap adanya syafa’at, adalah menyatakan bahwa ayat 48 dalam surat al-baqarah ini, maksudnya ditujukan kepada Bani Israil (yahudi), maka lafadz “nafsun ‘an nafsin”, “nafsun = seorang” yang pertama maksudnya orang mu’min, sedang “nafsin= seorang lain”. Yang kedua maksudnya orang kafir. Dengan demikian orang kafir tidak akan dapat menerima syafa’at dari siapapun, sebagaimana firman Allah SWT;
Artinya :
 “Dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah” (QS.Al-Anbiya’:28)

Dalam ayat di atas menjelaskan Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir., syafa'at yang baik Ialah: Setiap sya'faat yang ditujukan untuk melindungi hak seorang Muslim atau menghindarkannya dari sesuatu kemudharatan. syafa'at yang buruk ialah kebalikan syafa'at yang baik.

Setelah kita memahami soal syafa’at dari pendapat-pendapat para ulama dan umaro, maka akhirnya kita hanya dapat menyatakan bahwa syafa’at adalah merupakan suatu keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada hambanya yang dikehendakinya, sedangkan syafa’at tersebut tidak akan merubah ilmu dan irodah Allah SWT dari azalinya, dan mengenai hakekat dan caranya, Allah SWT sendiri yang lebih tahu lagi kuasa.

Begitulah kiranya mengenai Syafa'at, sekian trimakasih.

Qishas dan Shirat

Qishas dan Shirat - ketemu lagi dengan berbagi ilmu, yang belum tau untuk share sebelumnya, share sebelumnya yaitu mengani Mizan (Penimbangan Amal Baik & Buruk), nah untuk share kali ini yaitu Qishas dan Shirat.

Qishas  

Pada hari kiamat nanti, hukum yang adil akan menuntut qishas atas nama yang dzalim, bagi yang di dzaliminya, sehingga tidak ada lagi perbuatan dzalim yang tersisa. Orang yang menuduh orang lain berzina, pada hari kiamat nanti akan dihad jika tuduhannya itu bohong.

Pada hari kiamat, harta kekayaan dan modal manusia adalah kebaikan-kebaikannya. Jika seseorang pernah mendzalimi orang lain, mereka yang didzalimi akan mengambil kebaikannya sebanyak kedzaliman yang ia lakukan kepada mereka. Jika ia tidak memiliki kebaikan atau kebaikannya sudah habis, maka keburukan (dosa) orang yang didzalimi diambil dan dibebankan kepadanya.

Semua amal perbuatan manusia selama di dunia akan mendapatkan balasan dari Allah sekecil apapun amal itu. Orang yang berbuat baik sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya akan mendapat balasan baik berupa surga dengan segala kenikmatannya dan kekal di dalamnya. Sebaliknya orang yang selama hidupnya banyak melakukan keburukan, inkar (kufur) terhadap Allah, atau berbuat kesyirikan mereka akan mendapatkan balasan siksa neraka. Mereka akan diberi makan buah zaqqum (buah yang paling buruk, rasanya pahit, busuk, dan berduri). Minumannya air panas mendidih yang berasal dari nanah. Makanan dan minuman di neraka tidak pernah mengenyangkan dan tidak pernah menghilangkan dahaga. Bahkan mereka akan terus merasa dahaga.


Shirat

Shirath secara bahasa berarti jalan yang terang (jelas), sedangkan menurut syariat berarti jembatan yang dibentangkan di atas neraka jahanam, yang didatangi oleh orang-orang terdahulu dan terkemudian. Shirath merupakan jembatan antara surga dan neraka.

Shirath adalah jembatan yang melintang di atas Neraka Jahannam, dan akan dilewati semua orang, dan selamatlah kaki-kaki orang mu'min yang taat. Namun diantara mereka ada yang melewatinya dengan cepat laksana kilat, ada yang seperti kuda dan ada pula yang pelan-pelan. Tetapi orang kafir dan orang mu'min yang durhaka tidak bisa selamat darinya, mereka semua terjatuh dalam Neraka. Dan tidak aneh jika ada seseorang yang bisa melewatinya karena pertolongan Allah SWT, sebagaimana Allah SWT mampu membuat seekor burung terbang di angkasa. Allah SWT berfirman dalam surat Mariam ayat 71-72 :
Artinya :
71. dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.
72. kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam Keadaan berlutut.

RasulullahSAWbersabda:
"Diriwayatkan dari Shahabat Anas RA bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: sesungguhnya di atas Jahannam ada jembatan yang lebih kecil/ lembut dari pada rambut dan lebih tajam dari pada pedang, di atas jembatan searah dengan surga, ada tempat bernama Dahdl (tempat terpelesetnya para penghuni Neraka), yang di sekitarnya terdapat Kalaalib (duri-duri yang menggorek para penghuni Neraka)……."

Secara umum disepakati adanya shirath yaitu jembatan yang dibentangkan diatas neraka jahanam. Yang lebih tajam daripada pedang dan lebih kecil dari rambut. Pemahaman secara literal ini ditentang oleh kaum Mu’tazilah karena tidak mungkin jembatan semacam itu disebrangi, kalau memang mungkin berarti mengandung siksaan padahal tidak ada siksaan bagi orang-orang mukmin dan saleh pada hari kiamat. Menurut mereka, shirath adalah jalan menuju surga, sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah, surat Muhammad ayat 5:
Artinya :
“Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki Keadaan mereka,”

Dan jalan menuju neraka, sebagaimana diisyaratkan Allah dalam firman-Nya surat ash-Shaffat ayat 23:
Artinya :
23. selain Allah; Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka.


Demikian penjelas mengenai Qishas dan Shirat yang dapat (berbagi ilmu) share. sekian trimakasih

Thursday 27 August 2015

Mizan (Penimbangan Amal Baik & Buruk)

Mizan (Penimbangan Amal Baik & Buruk) - Setelah Catatan Amal Perbuatan Manusia di Dunia kini berbagi ilmu akan mensharing tentang Mizan (Penimbangan Amal Baik & Buruk).

Mizan, yaitu hari penimbangan amal baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. Apabila timbangan amal baiknya lebih berat daripada amal buruknya, ia akan memperoleh balasan berupa kesenangan hidup di surga. Sebaliknya apabila timbangan amal buruknya lebih berat dari amal baiknya, maka ia akan merasakan kesengsaraan.

Di hari itu mizan akan di tegakkan untuk menimbang amal perbuatan manusia. Al Qurthubi mengatakan, setelah hisab (perhitungan) selesai, berikutnya adalah penimbangan amal perbuatan. Karena penimbangan untuk menentukan balasan, maka harus dilakukan setelah penghitungan. Hisab untuk menilai amal perbuatan dan mizan untuk mengetahui kadar amal agar balasannya setimpal.
Firman Allah dalam surat al-Anbiya’ : 47:
Artinya :
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.”

Menurut ahlussunnah mizan adalah timbangan yang hakiki. Tempat amal perbuatan manusia ditimbang. Tetapi Mu’tazilah dan sebagian ahli sunnah yang lain menolak pendapat ini.

Para ulama berbeda pendapat tentang apa yang ditimbang pada hari kiamat, ada beberapa pendapat yaitu :
1. Yang ditimbang pada hari itu adalah amal perbuatan itu sendiri. Amal berwujud secara fisikal dan diletakkan di timbangan. Banyak nas yang menunjukkan bahwa amal-amal perbuatan pada hari kiamat nanti akan di datangkan dalam bentuk yang hanya Allah yang mengetahuinya.
2. Yang ditimbang adalah manusia, orang yang melakukan perbuatan. Banyak nas yang mengatakan bahwa manusia akan ditimbang pada hari kiamat. Berat atau ringannya tergantung kadar keimanan mereka, bukan berdasarkan tubuh mereka atau banyaknya daging dan lemak di tubuh mereka.
3. Yang ditimbang adalah lembaran-lembaran catatan amal perbuatan manusia.

Banyak ulama yang berpendapat tentang amalan yang dapat memberatkan timbangan. Amalan yang paling berat ketika ditimbang adalah akhlak yang baik. Dari Abu Darda,diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: “ Sesungguhnya yang paling berat dalam timbangan seorang hamba pada hari kiamat adalah akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah membenci perbuatan keji dan kotor.” (H.R. at Tirmidzi)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah bersabda: “ Dua kalimat yang ringan diucapkan, berat ditimbangan dan dicintai oleh ar-Rahman (Allah) : Subhanallah wabihamdihi dan Subhanallah al-‘Azhiem.

Demikin mengenai Mizan (Penimbangan Amal Baik & Buruk), goodbye.

Catatan Amal Perbuatan Manusia di Dunia

Catatan Amal Perbuatan Manusia di Dunia - Melanjutkan pada sharing yang sebelumnya mengenai Pertanggung Jawaban Amal Perbuatan pada Hari Kiamat, nah kali ini adalah menimbang mengenai Catatan Amal Perbuatan Manusia di Dunia. 

Catatan Amal Perbuatan di akhir penghisaban, setiap hamba akan diberi buku catatan amal perbuatan, yang berisi catatan lengkap seluruh amal perbuatan yang telah ia lakukan di dunia. Mereka akan menerima buku dengan cara yang berbeda-beda.
Orang mukmin akan menerima buku dengan tangan kanannya dari arah depan. Ia akan dihisab dengan mudah dan kembali kepada keluarganya di surga dengan gembira. Digambarkan dalam firman Allah, surat al Insyiqaq ayat 7- 9 :
Artinya :
7. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya,
8. Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,
9. dan Dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.

Ketika orang mukmin melihat ketauhidan dan amal saleh yang tercatat dalam bukunya ia merasa bahagia dan gembira. Ia akan mengungkapkan kegembiraannya dengan suara yang lantang. Digambarkan dalam surat al Haqqah ayat 19 – 24 :
Artinya :
19. Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, Maka Dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)".
20. Sesungguhnya aku yakin, bahwa Sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku.
21. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,
22. dalam syurga yang tinggi,
23. buah-buahannya dekat,
24. (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".

Orang-orang kafir, orang-orang munafik dan orang-orang yang sesat diberi kitab dari sebelah kiri dan dari arah belakang. Ketika itu mereka akan meratapi diri dan menyesali semua yang telah terjadi.

Ketika hamba-hamba telah menerima kitab mereka masing-masing, kepada mereka dikatakan, seperti yang diterangkan dalam surat al Jatsiyah ayat 29 
Artinya :
29. (Allah berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan".

hanya inilah yang dapat (berbagi ilmu) share mengenai Catatan Amal Perbuatan Manusia di Dunia. trimakasih waktunya, keep sharing ya sobat.

Pertanggung Jawaban Amal Perbuatan pada Hari Kiamat

Pertanggung Jawaban Amal Perbuatan - Selamat jumpa lagi dengan (berbagi ilmu), yang tentunya akan sharing tentang ajaran ajaran dalam islam, sudah liat share yang sebelumnya kan? yang mengenai Ba’ats, Hasyr dan Mauqif serta Hikmahnya, kalo sudah selamat menikmati share kali ini yaa..

Allah SWT menghadapkan hamba-hamba-Nya dan mengungkapkan kepada mereka perbuatan yang telah mereka lakukan dan perkataan yang telah mereka ucapkan. Allah beberkan keimanan dan kekufuran, kelurusan dan penyimpangan, serta ketaatan dan kemaksiatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia. Kemudian Allah menunjukkan pahala dan siksa yang mereka peroleh atas perbuatan mereka itu. Dan mereka harus mempertanggungjawabkan semua itu, inilah yang kemudian dikenal dengan yaumul hisab.

Hisab, yaitu hari penghitungan amal baik dan buruk yang dilakukan manusia selama hidup di dunia. Semua manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya.
Firman Allah dalam surat al-Insyiqãq ayat 8  :
Artinya : 
“Maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,” (Q.S. al Insyiqaq :8)

Pada peristiwa hisab itu, para rasul didatangkan untuk dimintai pertanggungjawaban tentang amanat yang Allah titipkan kepada mereka, yaitu menyampaikan wahyu Allah kepada orang-orang tempat mereka diutus. Merekapun member kesaksian atas hal yang mereka ketahui tentang kaum mereka.

Hamba-hamba yang akan dihisab dalam peradilan agung, oleh Allah didatangkan dan dihadapkan dengan berbaris-baris, seperti diterangkan dalam firman Allah, surat al Kahfi ayat 48 :
Artinya : 
“ Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian."

Orang-orang yang berdosa, yaitu orang-orang yang mendustakan para Rasul, ingkar kepada Tuhan, dan berlaku sombong di bumi, didatangkan dalam keadaan dirantai. Karena ketakutan mereka bertekuk lutut, ketika menunggu panggilan untuk dihisab. Dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 49-51:
Artinya :
49. dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu.
50. pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka,
51. agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya.

Surat al Jatsiyah ayat 28 :
Artinya :
28. dan (pada hari itu) kamu Lihat tiap-tiap umat berlutut. tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. pada hari itu kamu diberi Balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

Penghisaban manusia dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian manusia masuk surga tanpa hisab, yaitu kelompok kecil yang jumlahnya tidak melebihi 70 ribu. Mereka adalah orang-oorang terbaik yang telah mencapai puncak dalam hal keimanan, ketaqwaan, kebaikan dan jihad. Sebagian yang lain, dihisab dengan hisab yang mudah. Mereka tidak dihisab secara mendetail, tidak diintrogasi tetapi hanya ditunjukkan dosa-dosa mereka kemudian diampuni. Sebagian yang lain lagi, mengalami penghisaban yang sulit. Mereka adalah orang-orang kafir yang berdosa, menyekutukan Allah, ingkar kepada utusan Allah dan melanggar syri’at. Orang mukmin yang banyak melakukan masiatpun akan menjalani hisab yang lama dan sulit, karena banyaknya dosa yang mereka lakukan.  


itulah yang dapat (berbagi ilmu) share tentang Pertanggung Jawaban Amal Perbuatan. sekian trimakasih.